Wirol Haurissa ia bermain perumpamaan dalam tema Indonesia yg katanya masih dijajah lagi itu. Pada tahun-tahun pertama dan ketika menyenangkan Ășntuk mendengarnya, namun kemudian apa yg dirasakan hanyalah Merdeka slogan ferbalis . Ia menulisnya dalam Remi , sebuah puisi pendek yang manis semanis Ambon manise.
Wirol O. Haurissa
1.
Remi
untuk tahun-tahun umurmu
pertama-pertama langit merah
tak jua memutihkn tangismu
tadinya menyenangkan berkata merdeka
tapi di ujungnya rasanya
tetap di bawah tiang bendeara
2.
hormat grak
tidak tegap-tegap
dari beribu-ribu tahun lalu
semenjak nelayan mendayung perahu
membentuk indonesia
dan berciri seperti film inda
hidup lama
masuk istana dan bertarung
dengan nyawa-nyawa
layu uyu-uyu
dari situ, dunia ini memang lebih gila dari pikiran
lebih-lebih berisi banyak isyarat
di ruang besi yang menggunakan sandi
bersembunyi rezim pemburu
dengan keinginan kaya ditutup jendela emas
dan bunga-bunga mawar besar
aku sebenarnya bingung
antara mencintai dan berkelahi
Wirol O. Haurissa
1.
Remi
untuk tahun-tahun umurmu
pertama-pertama langit merah
tak jua memutihkn tangismu
tadinya menyenangkan berkata merdeka
tapi di ujungnya rasanya
tetap di bawah tiang bendeara
2.
hormat grak
tidak tegap-tegap
dari beribu-ribu tahun lalu
semenjak nelayan mendayung perahu
membentuk indonesia
dan berciri seperti film inda
hidup lama
masuk istana dan bertarung
dengan nyawa-nyawa
layu uyu-uyu
dari situ, dunia ini memang lebih gila dari pikiran
lebih-lebih berisi banyak isyarat
di ruang besi yang menggunakan sandi
bersembunyi rezim pemburu
dengan keinginan kaya ditutup jendela emas
dan bunga-bunga mawar besar
aku sebenarnya bingung
antara mencintai dan berkelahi