TEKS SULUH


Minggu, 24 September 2017

Miftahur Rohim dalam Perahu Daun Bambu

Mast Oim adalah seorang penyair asal Pati, puisinya bercerita tentang desa. Masa lalu dan masa kini yang telah banyak berubah. Puisi yang merupakan puisi-puisi ungkapan ketidakadilan dimasa sekarang ini. Alurnya sederhana namun memberi makna mendalam. Puisi Mast Oim ini menambah semarak warna antologi Kita Dijajah Lagi.

Mast Oim (Miftahur Rohim)

                                                                    Perahu Daun Bambu

Pe-ra-hu daun bambu
Hijau redup berselancar mengikuti gerak derasnya arus
Sesederhana bentuk dan bahan pembalutmu
Perahu daun bambu
Anak-anak riuh menghantar engkau
Meraih ujung kemudi kali kecil
Di perbatasan sebuah desa lereng gunung mboja
Anak-anak rindu main di kali
Bersama air jernih tanpa basa-basi
Mencerdaskan negeri
Yang dulu diincar kaum kompeni
Para ibu menggendong kayu jati
Dibarter dengan beras tanpa upeti
Pulang berbahagia
Walau tanpa mengharap kantong terisi
Ibu, aku rindu
Tanahmu yang dulu pernah damai
Setelah sekian lama dijarah
Kini kembali seperti dahulu
Hidup dibawah intimidasi
Banyak topeng berisi
Kedzaliman, keangkuhan, ketidakadilan
Hingga penindasan
Pati, 28 Agustus 2017

Mast Oim (Miftahur Rohim), seseorang yang kebetulan suka sastra yang kurang nyastra. Tinggal di Pati. Keseharian sebagai penjual kopi. Pegiat di KKEm (Komunitas Kopi Emperan).