Dwi Ery Santoso
Lahir di kota Tegal, Jawa Tengah, 21 September 1957. Aktif berteater sejak masih di Sekolah Pendidikan Guru di Tegal. Ia Ikut berperan dalam berdirinya Teater Puber.
Setelah hengkang dari Teater Puber, melanjutkan kiprahnya di Teater Massa Hisbuma. Bersama Teater ini, tahun 1985, ia meraih prestasi sepuluh besar dalam Festival Teater Nasional yang memperebutkan Trophy Ibu Tien Suharto di Gelanggang Remaja Bulungan Jakarta Selatan lewat lakon Surabaya Berguncang, karya Haryo Guritno.
Telah beberapa kali mengikuti Festival Teater Jawa Tengah, antara lain tahun 1997, di PKJT (Pusat Kesenian Jawa Tengah) Taman Budaya Surakarta dalam lakon, Pelangi Sajeroning Ati, yang mengantarkannya terpilih sebagai penulis naskah dan Sutradara, dengan prestasi sebagai Penyaji Terbaik ke III. Tahun 1999, sebagai penulis naskah dan sutradara, lakon Apologi Senja Hari, terpilih meraih prestasi sebagai Penyaji Harapan dan sebagai Naskah Terbaik I Lomba Penulisan Naskah Drama Tingkat Jawa Tengah tahun 2007.
Tahun 2002, melalui lakon Martoloyo –Martopuro karya Eko Tunas, ia meraih gelar Sutradara Terbaik I, Aktor Pembantu Putra terbaik I, Artistik terbaik I dan Penyaji Grup terbaik II. Ditahun 2005, lewat naskah Cahaya-Cahaya, ia terpilih sebagai Juara I Cipta Naskah Monolog.
Selain aktif berteater ia juga menulis puisi. Karya-karyanya banyak dimuat di media massa. Karyanya yang terbit dalam bentuk antologi puisi antara lain ; Antologi Puisi Nelayan-Nelayan Kecil terbitan Teater Massa Hisbuma (1997), Antologi Jentera Terkasa dalam Pasar Puisi 2000 Terbitan Dewan Kesenian Jawa Tengah dan Taman Budaya Surakarta, Antologi Puisi Potret Reformasi Dalam Puisi Tegalan Terbitan Koran Tegal (2000), Antologi Puisi Juada Pasar bersama 52 penyair Tegal, terbitan Dewan Kesenian Kota Tegal (2002), Antologi Puisi dalam rangka Khaul 1000 hari wafatnya Piek Ardijanto Soeprijadi (2004), Kumpulan Puisi Mimbar Penyair Tegal (2005), Antologi Puisi Muara Bercahaya terbitan Teater Massa Hisbuma (2005), Kumpulan Puisi Tegalan Brug Abang terbitan Dewan Kesenian Kota Tegal (2007), Kumpulan Puisi Tegalan Ngambah Paran, Terbitan Komunitas Sastra Tegal (2007).
Dwi Ery Santoso
Lahir di kota Tegal, Jawa Tengah, 21 September 1957. Aktif berteater sejak masih di Sekolah Pendidikan Guru di Tegal. Ia Ikut berperan dalam berdirinya Teater Puber.
Setelah hengkang dari Teater Puber, melanjutkan kiprahnya di Teater Massa Hisbuma. Bersama Teater ini, tahun 1985, ia meraih prestasi sepuluh besar dalam Festival Teater Nasional yang memperebutkan Trophy Ibu Tien Suharto di Gelanggang Remaja Bulungan Jakarta Selatan lewat lakon Surabaya Berguncang, karya Haryo Guritno.
Telah beberapa kali mengikuti Festival Teater Jawa Tengah, antara lain tahun 1997, di PKJT (Pusat Kesenian Jawa Tengah) Taman Budaya Surakarta dalam lakon, Pelangi Sajeroning Ati, yang mengantarkannya terpilih sebagai penulis naskah dan Sutradara, dengan prestasi sebagai Penyaji Terbaik ke III. Tahun 1999, sebagai penulis naskah dan sutradara, lakon Apologi Senja Hari, terpilih meraih prestasi sebagai Penyaji Harapan dan sebagai Naskah Terbaik I Lomba Penulisan Naskah Drama Tingkat Jawa Tengah tahun 2007.
Tahun 2002, melalui lakon Martoloyo –Martopuro karya Eko Tunas, ia meraih gelar Sutradara Terbaik I, Aktor Pembantu Putra terbaik I, Artistik terbaik I dan Penyaji Grup terbaik II. Ditahun 2005, lewat naskah Cahaya-Cahaya, ia terpilih sebagai Juara I Cipta Naskah Monolog.
Selain aktif berteater ia juga menulis puisi. Karya-karyanya banyak dimuat di media massa. Karyanya yang terbit dalam bentuk antologi puisi antara lain ; Antologi Puisi Nelayan-Nelayan Kecil terbitan Teater Massa Hisbuma (1997), Antologi Jentera Terkasa dalam Pasar Puisi 2000 Terbitan Dewan Kesenian Jawa Tengah dan Taman Budaya Surakarta, Antologi Puisi Potret Reformasi Dalam Puisi Tegalan Terbitan Koran Tegal (2000), Antologi Puisi Juada Pasar bersama 52 penyair Tegal, terbitan Dewan Kesenian Kota Tegal (2002), Antologi Puisi dalam rangka Khaul 1000 hari wafatnya Piek Ardijanto Soeprijadi (2004), Kumpulan Puisi Mimbar Penyair Tegal (2005), Antologi Puisi Muara Bercahaya terbitan Teater Massa Hisbuma (2005), Kumpulan Puisi Tegalan Brug Abang terbitan Dewan Kesenian Kota Tegal (2007), Kumpulan Puisi Tegalan Ngambah Paran, Terbitan Komunitas Sastra Tegal (2007).
Lahir di kota Tegal, Jawa Tengah, 21 September 1957. Aktif berteater sejak masih di Sekolah Pendidikan Guru di Tegal. Ia Ikut berperan dalam berdirinya Teater Puber.
Setelah hengkang dari Teater Puber, melanjutkan kiprahnya di Teater Massa Hisbuma. Bersama Teater ini, tahun 1985, ia meraih prestasi sepuluh besar dalam Festival Teater Nasional yang memperebutkan Trophy Ibu Tien Suharto di Gelanggang Remaja Bulungan Jakarta Selatan lewat lakon Surabaya Berguncang, karya Haryo Guritno.
Telah beberapa kali mengikuti Festival Teater Jawa Tengah, antara lain tahun 1997, di PKJT (Pusat Kesenian Jawa Tengah) Taman Budaya Surakarta dalam lakon, Pelangi Sajeroning Ati, yang mengantarkannya terpilih sebagai penulis naskah dan Sutradara, dengan prestasi sebagai Penyaji Terbaik ke III. Tahun 1999, sebagai penulis naskah dan sutradara, lakon Apologi Senja Hari, terpilih meraih prestasi sebagai Penyaji Harapan dan sebagai Naskah Terbaik I Lomba Penulisan Naskah Drama Tingkat Jawa Tengah tahun 2007.
Tahun 2002, melalui lakon Martoloyo –Martopuro karya Eko Tunas, ia meraih gelar Sutradara Terbaik I, Aktor Pembantu Putra terbaik I, Artistik terbaik I dan Penyaji Grup terbaik II. Ditahun 2005, lewat naskah Cahaya-Cahaya, ia terpilih sebagai Juara I Cipta Naskah Monolog.
Selain aktif berteater ia juga menulis puisi. Karya-karyanya banyak dimuat di media massa. Karyanya yang terbit dalam bentuk antologi puisi antara lain ; Antologi Puisi Nelayan-Nelayan Kecil terbitan Teater Massa Hisbuma (1997), Antologi Jentera Terkasa dalam Pasar Puisi 2000 Terbitan Dewan Kesenian Jawa Tengah dan Taman Budaya Surakarta, Antologi Puisi Potret Reformasi Dalam Puisi Tegalan Terbitan Koran Tegal (2000), Antologi Puisi Juada Pasar bersama 52 penyair Tegal, terbitan Dewan Kesenian Kota Tegal (2002), Antologi Puisi dalam rangka Khaul 1000 hari wafatnya Piek Ardijanto Soeprijadi (2004), Kumpulan Puisi Mimbar Penyair Tegal (2005), Antologi Puisi Muara Bercahaya terbitan Teater Massa Hisbuma (2005), Kumpulan Puisi Tegalan Brug Abang terbitan Dewan Kesenian Kota Tegal (2007), Kumpulan Puisi Tegalan Ngambah Paran, Terbitan Komunitas Sastra Tegal (2007).