TaufiQ Ismail jauh sebelumnya sudah membuat puisi menolak korupsi.
Berikut cuplikannya.
"Tiga Kali Potong", "Dua Kali Mundur", dan "Satu Kali Membela
(dialog anak muda yang demo)".
Tiga Kali Potong. "Di Republik Rakyat Tiongkok koruptor. Dipotong kepala. Di Arab Saudi koruptor. Dipotong tangan. Di Indonesia koruptor. Dipotong masa tahanan".
Dua Kali Mundur. "Di Jepang menteri merasa bersalah. Memang mundur. Di Indonesia menteri jelas salah. Pantang Mundur".
Satu Kali Membela (dialog anak muda yang demo). "Kalian membela yang bayar. Kami membela yang benar".
(TaufiQ Ismail adalah salah satu tokoh sastrawan angkatan 66)