TEKS SULUH


Minggu, 10 Mei 2020

9 NALIKAN DUNIA TUMBUH, Gilang Teguh Pambudi.

9 NALIKAN DUNIA TUMBUH

1. NALIKA

kulempar
sauh
dari dunia
tumbuh

2. DUNIA

dunia
tumbuh
di kedalaman
jiwa

3. JIWA

jiwaku
malam
terang cahaya
hidup

4. CAHAYA

cahaya
terang
saum Ramadan
kita

5. KEMULIAAN

titian
lurus
bulat cahaya
bumi

6. SEMESTA

kureguk
rindu
cinta semesta
insan

7. ANGGUR RAMADAN

sepetik
dawai
anggur Ramadan
tumpah

8. MANUSIA SEPERTIGA MALAM

melarung
rasa
di sepertiga
akhir

9. HALAL SYAWAL

kusentuh
bulan
membentang halal
Syawal


*) Nalikan adalah puisi pendek empat baris dengan pola bunyi/sukukata 3-2-5-2. Rentetan angka yang mengandung pesan, "kesaksian dan kesungguh-sungguhan menyemai kebaikan yang berkeadilan dalam kehidupan sehari-hari". 3 = zikrullah/tarekat/kesungguh-sungguhan, 2 = syareat/kemuliaan/kebaikan hidup, 5 = penengah/hakekat berkeadilan.

Gilang Teguh Pambudi. Dikenal sebagai Seniman Radio, penyair, dan Pembina Komunitas Seni. Setelah meninggalkan bangku mengajar di kelas, berbekal bakat seni dan sertifikat peserta terbaik nasional pendidikan jurnalistik, Forum Pembinaan Pribadi Muslim, FP2M Jakarta (1991), memilih fokus aktif di radio sebagai jurnalis, penyiar, Programmer dan Kepala Studio. Penyair yang pernah aktif sebagai jurnalis radio di LPS PRSSNI Jawa Barat dan beberapa radio ini, juga dikenal sebagai narasumber acara Apresiasi Seni dan Apresiasi Sastra di radio-radio, terutama karena aktivitasnya sebagai ketua yayasan seni Cannadrama. Menulis di koran sejak kelas 1 SMA/SPGN Kota Sukabumi. Puisi-puisinya telah terbit dalam berbagai buku, baik dalam antologi bersama maupun antologi sendiri. Data diri kepenyairannya bisa dibaca dalam buku Apa Dan Siapa Penyair Indonesia yang diterbitkan oleh Yayasan Hari Puisi Indonesia. Empat buku antologi puisi terbarunya adalah JALAK (Jakarta Dalam Karung),TAGAR (Tarian Gapura), Mendaki Langit, 100 Aksi Puisi Pramuka, dan ZIRA (Planetarium Cinta). Satu buku serba-serbi dunia puisi yang telah terbit, Dinding Puisi Indonesia.