TEKS SULUH


Jumat, 08 Mei 2020

Air Mata di Bulan Berkat, Silivester Kiik,

Air Mata di Bulan Berkat



Tanpa secangkir mahal yang tersimpan di meja tamu,

sarung mewah yang terlilit pada pinggang,

sejumlah tetesan air mata adalah hadiah,

untuk mengakhiri bulan berkat ini dengan keikhlasan.

Padamu hal duniawi yang sering berkeliaran di tubuh ini,

menyingkirlah bersama debu-debu kotor,

pergi pada ngarai di batas perkampungan,

untuk lenyap bersama catatan senja.

Dan aku akan tetap menatap jejak esok,

dengan puji-pujian ke hadiratMu,

sebagai album dari kisah hari ini,

bahwa tanpa sekeping emas,

aku adalah insan bermartabat di mataMu.

Atambua, 09 Mei 2020