TEKS SULUH


Rabu, 06 Mei 2020

PROTES TENTANG SURGA, TEMPAT PALING BINTANG BAGI KELUARGA, Sutarso

PROTES TENTANG SURGA, TEMPAT PALING BINTANG BAGI KELUARGA



"Di kepala:

 Pikiran kotor merajalela

 Terjebak otakatik otak,

 sampai terbelai andai,

 bahwa tanpa pikiran suci

 di kemudian hari

 kita masuk surga?

 Atau, telah kau

 pelajari  Sunah Nabi tapi

 purapura tidak mengerti?

 Di bibir:

 Kata mangkir

 kepada kita mampir

 Terlalu yakin masuk

 surga, bukankah itu

 kesimpulan terburuburu?

 Bukankah seharusnya

 menabung kebaikan

 seribu gunung,

 baru menghitung

 untung

 dari kemungkinan

 lolos seleksi

 setelah Munkar

 setelah Nakir

 jalankan tugas dari_Nya

 Mengenai catatan tentang

 baik buruk perbuatan kita

 dari lahir hingga

 hembuskan napas terakhir,

 ada di Roqib

 ada di Atid

 Di jemari:

 Kekerasan, ringan tangan

 Kau tau, tangan

 untuk memberi

 Mengapa kepada diri

 sendiri

 mengapa kepada diridiri

 di luar diri sendiri,

 kaumenyakiti?

 Dengan zalim,

 mengapa mengklaim diri

 alim?

 Dengan kejahatan,

 pantaskah kita

 jadi penghuni surga?

 Bukankah masih ada

 waktu?

 Bukankah rumah kita,

 tempat yang tepat

 demi

 kembalikan keaslian diri

 yang terfotokopi

 basabasi

 bikin jalan ke surga

 terportal  bengal

 mengaku diri

 paling handal?

 Bukankah rumah,

 tempat paling indah,

 yang semoga jadi Tempat

 Paling Bintang bagi

 keluarga kita?"



Bukankah rumah,

adalah surga?

Semoga dari rumah ini,

kita sekeluarga

mencapai surga

Sorong, 25 April 2020