Ali Syamsudin Arsi
SUNGGUH BENAR-BENAR SAKAREP
udelmu bertumbuhan sayap dari ujung daun telinga hingga bulu-bulu kaki merambat-rambat lesap ke seluruh jenis bulu di seluruh bagian tubuhmu memang sungguh benar-benar sa karep-karep tak terhitung berapa sayap sudah patah kelepak-kelepak oleh ulah sikap menyentak-nyentak sudah sakit miskin menderita tidak merata segila-gila lebih tambah gila sangat gila tak sembuh-sembuh dari gila sangat sungguh sangat gila di langit malam bintang jatuh seharusnya penuh pengharapan ternyata cau cau cua cau kedut di sudut mata bagian kanan atas selayaknya penuh pencerahan ternyata cau cau cua cau gila sungguh-sungguh gila melebihi sebenar-benar pasukan orang gila punya tanah tak mampu berpijak secara benar cau cau cua cau punya bukit hijau tak mampu menafkahkan perut-perut lapar cau cau cua cau mempunyai serba aneka jenis ikan aneka jenis tumbuhan aneka jenis burung aneka jenis batu aneka jenis daun aneka jenis pesona tak mampu berbagi dengan sepenuh rasa peduli benar-benar gila dan cau cau cua cau, penguasa rebahlah
/salam gumam asa, 2015
Ali Syamsudin Arsi
Ali Syamsudin Arsi lahir di Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah, Prov. Kalimantan Selatan. Kini tinggal di kota Banjarbaru, Prov. Kalsel. Pendiri dan Ketua Forum Taman Hati, diskusi sastra dan lingkungan, bersama M. Rifani Djamhari. Pendiri dan Pembina Sanggar Sastra Satu Satu Banjarbaru.
Menerbitkan 7 buku ‘Gumam Asa’ yang berjudul: 1. Negeri Benang Pada Sekeping Papan (Tahura Media, Banjarmasin, Januari 2009). 2. Tubuh di Hutan Hutan (Tahura Media, Banjarmasin, Desember 2009). 3. Istana Daun Retak (Framepublishing, Yogyakarta, April 2010). 4. Bungkam Mata Gergaji (Framepublishing, Yogyakarta, Februari 2011). 5. Gumam Desau (Scripta Cendekia, Desember 2013). 6. Cau Cau Cua Cau (2A Dream Publishing, Juni 2014). 7. Jejak Batu Sebelum Cahaya (Framepublishing, Yogyakarta, Oktober 2014).
SUNGGUH BENAR-BENAR SAKAREP
udelmu bertumbuhan sayap dari ujung daun telinga hingga bulu-bulu kaki merambat-rambat lesap ke seluruh jenis bulu di seluruh bagian tubuhmu memang sungguh benar-benar sa karep-karep tak terhitung berapa sayap sudah patah kelepak-kelepak oleh ulah sikap menyentak-nyentak sudah sakit miskin menderita tidak merata segila-gila lebih tambah gila sangat gila tak sembuh-sembuh dari gila sangat sungguh sangat gila di langit malam bintang jatuh seharusnya penuh pengharapan ternyata cau cau cua cau kedut di sudut mata bagian kanan atas selayaknya penuh pencerahan ternyata cau cau cua cau gila sungguh-sungguh gila melebihi sebenar-benar pasukan orang gila punya tanah tak mampu berpijak secara benar cau cau cua cau punya bukit hijau tak mampu menafkahkan perut-perut lapar cau cau cua cau mempunyai serba aneka jenis ikan aneka jenis tumbuhan aneka jenis burung aneka jenis batu aneka jenis daun aneka jenis pesona tak mampu berbagi dengan sepenuh rasa peduli benar-benar gila dan cau cau cua cau, penguasa rebahlah
/salam gumam asa, 2015
Ali Syamsudin Arsi
Ali Syamsudin Arsi lahir di Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah, Prov. Kalimantan Selatan. Kini tinggal di kota Banjarbaru, Prov. Kalsel. Pendiri dan Ketua Forum Taman Hati, diskusi sastra dan lingkungan, bersama M. Rifani Djamhari. Pendiri dan Pembina Sanggar Sastra Satu Satu Banjarbaru.
Menerbitkan 7 buku ‘Gumam Asa’ yang berjudul: 1. Negeri Benang Pada Sekeping Papan (Tahura Media, Banjarmasin, Januari 2009). 2. Tubuh di Hutan Hutan (Tahura Media, Banjarmasin, Desember 2009). 3. Istana Daun Retak (Framepublishing, Yogyakarta, April 2010). 4. Bungkam Mata Gergaji (Framepublishing, Yogyakarta, Februari 2011). 5. Gumam Desau (Scripta Cendekia, Desember 2013). 6. Cau Cau Cua Cau (2A Dream Publishing, Juni 2014). 7. Jejak Batu Sebelum Cahaya (Framepublishing, Yogyakarta, Oktober 2014).