TEKS SULUH


Senin, 23 November 2015

Puisi Rey Daniansyah. MUSIM YANG MESUM

 Puisi Rey Daniansyah.

MUSIM YANG MESUM

Hujan di malam, membasahi selangkangan
Jatuhnya dari dada sintal
Menurun menyusuri perut perawan
Mencapai pusar(an), lalu mengalir tembusi sejumput rimba hitam
Di bawah, kaki-kaki berbelit gumuli sawah
Cangkul-mencangkul naik turun atas bawah
Napas-napas terengah
Gumuli tanah hingga lelah
Sebelumnya sepasang bibir tengah bercumbu
Memainkan lidah dengan jilat-jilat api
Saling berseteru, saling menyatukan bisu
Hingga Tuhan kibaskan halilintar di mata
Dada-dada telanjang terbakar kelelahan
Mengadu debar antara peluh bercucuran
Lalu tangan-tangan terkulai
Menikmati klimaks perkawinan musim hujan
Tasikmalaya, 23 November 2015


Nama: Rey Daniansyah dengan nama akun facebook Rey, lahir di Bandung 05 Febuari 1982, berdomisili di kita Tasikmalaya. Belajar menulis dengan memanfaatkan media sosial untuk menimba ilmu. Pernah mengikuti beberapa pembukuan antologi puisi, dan saat ini sedang mencoba menggarap dua buah buku kumpulan puisi, yang satu buku kolaborasi dengan judul "Kidung Asmara Reyna", dan satu lagi buku solo dengan judul "Eufoni Jiwa"