TEKS SULUH


Minggu, 22 November 2015

Surat Terbuka Untuk Asap , puisi Gunta Wirawan

Surat Terbuka Untuk Asap
Gunta Wirawan


Asap yang terhormat,
Ini aku nasehati kamu
Dengar dengan sebenar-benar dengar
Jangan tuli
Apalagi pura-pura tuli
Apalagi menulikan diri

Asap
Kamu itu ya
tempingal1 alias bengal
Sudah berapa kali aku bilang
Jangan cemari udara di negeriku ini
Jangan sesakkan napas anak-anak kami

Heh,.. kau malah tertawa!
Lihat itu di Sumatera
Murid-murid matanya lebam-bengkak
Sebagian sesak napas, sebagian harus diselang hidungnya
Sebagin lagi meregang nyawa

Di Kalimantan
Orang utan dan bekantan kena ispa
Napasnya turun-naik, berbunyi sit sit
Sebagian asmanya kambuh, sebagian batuk darah
Sebagian mati

Tapi dasar kau asap
Mengapa setiap hutan terbakar kau selalu berpesta-pora
Setiap kemarau datang kau berpoya-poya
Kau seperti drakula
Menyedot oksigen dari paru-paru kami

Bukan salah pengusaha, bukan salah penguasa
Bukan karena rakyat durhaka
Sebab tabiat maksiat, tabiat manusia:
Urusan hutan terbakar, terbakarlah saja
Jangan pula kau yang mengambil kesempatan
Menari-nari di atas penderitaan kami
Menyebarkan dirimu di seantero negeri

Asap, catat ini
Aku tak pernah lupa
Hampir setiap tahun kau datang mengasap bumi
Lha, apa urusanmu dengan hutan terbakar atau dibakar
Kok jadi kamu yang sok sibuk !

Asap
Kau ini
Bah!


Singkawang, 2015.



Resep Ikan Asap
Karya: Gunta Wirawan



Musim sekarang
Gak perlu susah-susah bikin ikan asap
Uh, gampang banget:
Ambil beberapa ekor ikan
Letakkan di teras rumah
Sore harinya..
Jadi deh


Singkawang, 2015



Riwayat Penulis
Gunta Wirawan , bergiat di Roemah Gergasi (sebuah wadah kreatif penulisan). Bukunya yang telah terbit antologi cerpen “Perkampungan Orang Gila” (2013), kumpulan puisi “Sajak Nol” (2013), dan “Bocah Terkencing-Kencing” (2014). Karyanya juga termuat dalam kumpulan puisi 175 penyair “Dari Negeri Poci 6 (Negeri Laut)”. Penulis menetap di Singkawang Kalimantan Barat.