Navys Ahmad
NEGERI PARAHDOKS
di negeri ini
hutan-hutan kita paru-paru dunia
paru-parunya terbakar marahlah dunia
emas numpuk setinggi gunung
gunung dikeruk rakyatnya bingung
minyak bumi melimpah di perut bumi
sudah diolah mahallah dijual ke pribumi
setiap usaha ada jasa bagi harta
maka senanglah hati sang mafia
di negeri ini
pantai kita terpanjang di dunia
garamnya diimpor pantai tetangga
penghasil tempe negara kita
kedelainya impor dari tetangga juga
negara luar impor tenaga ahli
negara kita ramailah menjadi kuli
di luar pintarlah yang dipelajari
di sini hartalah yang dicari
di negeri ini
orang bijak bayar pajak
sudah bayar malah dibajak
gaji guru naik tersendat-sendat
gaji dewan naik berlipat-lipat
orang miskin antre mati kelaparan
orang kaya antre makan-makan
berita pagi bapak cabuli anak sendiri
berita sore anak bunuh ibu di kamar mandi
Parah!
Tangerang, 21 November 2015.
NAVYS AHMAD lahir di Tangerang, 1977.
Ia menjadi guru bahasa Indonesia dan membina Sanggar Sastra Drama Siswa di MTsN Tigaraksa (2005-sekarang) dan SMAN 8 Kab. Tangerang (2004-2013). Membimbing siswa dalam berbagai ajang prestasi dan apresiasi: menulis dan baca puisi, bercerita, serta teater. Tiga kali meraih penyutradaraan terbaik Festival Teater Pelajar Banten, Teater Kafe Ide (2009-2012). Juara mendongeng dan menulis cerita rakyat (2011), menulis Legenda Cisoka dalam buku kumpulan cerita rakyat Kabupaten Tangerang (2011) dan juara menulis cerita rakyat (2015) di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Tangerang. Diundang menghadiri pertemuan sastrawan Tifa Nusantara 2, 2015, Dewan Kesenian Kabupaten Tangerang. Puisinya terkumpul dalam Memo untuk Wakil Rakyat, Forum Sastra Surakarta (2015), dan antologi 123 Sajak Kepahlawanan, Nitramaya Magelang (2015). E-mail : ahmadnavys@gmail.com. Fb: navys ahmad. Tinggal di Balaraja, Tangerang.
NEGERI PARAHDOKS
di negeri ini
hutan-hutan kita paru-paru dunia
paru-parunya terbakar marahlah dunia
emas numpuk setinggi gunung
gunung dikeruk rakyatnya bingung
minyak bumi melimpah di perut bumi
sudah diolah mahallah dijual ke pribumi
setiap usaha ada jasa bagi harta
maka senanglah hati sang mafia
di negeri ini
pantai kita terpanjang di dunia
garamnya diimpor pantai tetangga
penghasil tempe negara kita
kedelainya impor dari tetangga juga
negara luar impor tenaga ahli
negara kita ramailah menjadi kuli
di luar pintarlah yang dipelajari
di sini hartalah yang dicari
di negeri ini
orang bijak bayar pajak
sudah bayar malah dibajak
gaji guru naik tersendat-sendat
gaji dewan naik berlipat-lipat
orang miskin antre mati kelaparan
orang kaya antre makan-makan
berita pagi bapak cabuli anak sendiri
berita sore anak bunuh ibu di kamar mandi
Parah!
Tangerang, 21 November 2015.
NAVYS AHMAD lahir di Tangerang, 1977.
Ia menjadi guru bahasa Indonesia dan membina Sanggar Sastra Drama Siswa di MTsN Tigaraksa (2005-sekarang) dan SMAN 8 Kab. Tangerang (2004-2013). Membimbing siswa dalam berbagai ajang prestasi dan apresiasi: menulis dan baca puisi, bercerita, serta teater. Tiga kali meraih penyutradaraan terbaik Festival Teater Pelajar Banten, Teater Kafe Ide (2009-2012). Juara mendongeng dan menulis cerita rakyat (2011), menulis Legenda Cisoka dalam buku kumpulan cerita rakyat Kabupaten Tangerang (2011) dan juara menulis cerita rakyat (2015) di Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Tangerang. Diundang menghadiri pertemuan sastrawan Tifa Nusantara 2, 2015, Dewan Kesenian Kabupaten Tangerang. Puisinya terkumpul dalam Memo untuk Wakil Rakyat, Forum Sastra Surakarta (2015), dan antologi 123 Sajak Kepahlawanan, Nitramaya Magelang (2015). E-mail : ahmadnavys@gmail.com. Fb: navys ahmad. Tinggal di Balaraja, Tangerang.