TEKS SULUH


Minggu, 22 November 2015

Puisi Budhi Setyawan : Menawar

Budhi Setyawan

Menawar

seorang gadis remaja
masuk ke pasar mencari baju pesta
sampailah di sebuah toko pakaian
yang penjaganya seorang bapak
berwajah legam, kumis seperti ulat matahari
dan tatapan mata seruncing duri

setelah mendapatkan baju yang cocok
gadis menawar harga lebih murah
belum ada kesepakatan
namun ia malah ditawar

Jakarta, 2014


Budhi Setyawan, yang akrab dipanggil ’Buset’ dilahirkan di Dusun Kalongan, Desa Mudalrejo, Kecamatan Loano, Kabupaten  Purworejo, Jawa Tengah  pada 9 Agustus 1969. Sekarang bekerja di Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan di Jakarta, berkegiatan di Sastra Reboan di Jakarta dan sebagai Ketua Forum Sastra Bekasi (FSB). Tinggal di Bekasi, Jawa Barat. Beberapa tulisannya pernah dimuat media, antara lain di: Bali Post, Suara Merdeka, Republika, Jurnal Nasional, Majalah Horison, GONG, STORY, Jurnal The Sandour, Buletin Jejak, dll. Puisi dalam bahasa jawa (geguritan) dimuat di majalah Damarjati, Panjebar Semangat,  Jayabaya. Puisi-puisinya ada dalam antologi bersama: Kemayaan dan Kenyataan (Fordisastra, 2007), Pedas Lada Pasir Kuarsa (TSI II Pangkalpinang, 2009), Akulah Musi (PPN V, 2011), Sekumpulan Sajak Matajaman (bersama Jumari Hs dan Sosiawan Leak, 2011), Meretas Karya Anak Bangsa (2012), Antologi Puisi Satu Kata Istimewa (2012), Sauk Seloko (PPN VI Jambi 2012), Kepada Bekasi (2013),  Puisi Menetas di Kaki Monas (2014), Saksi Bekasi (2015), dll. Buku antologi puisi tunggal: Kepak Sayap Jiwa (2006), Penyadaran (2006), Sukma Silam (2007). Beberapa kali diundang ke acara Temu Sastrawan Indonesia, Pertemuan Penyair Nusantara, Temu Karya Sastrawan Nusantara, Temu Sastrawan Mitra Praja Utama, Silaturrahim Sastrawan Indonesia, dan lain-lain. webblog: www.budhisetyawan.wordpress.com; email: setyawan.budhi@gmail.com