Karya: Sunaryo JW
SAJAK TONG KOSONG
Ini adalah telinga yang bosan mendengar sabda murahan
Belum lagi setengah hari kau ucap kata-kata itu,
Kau sudah berani mencopot kutang pembantumu, dibelakangku.
Kau juga menggerayangi selangkangan wanita-wanita miskin
Kau robek selaput dara gadis-gadis usia tujuhbelasan.
Ini adalah kaki yang lelah berjalan
Mendaki gunung, menyeberang lautan
Mencari emas, menangkap ikan
Tapi kau kubur dan kau tenggelamkan.
Kau rekreasi ke luar negeri.
Kami mati,
Kau menikmati selangkangan lagi!
Tong nyaring tak ada isi
Kau makan pizza
Kami makan bungkusnya
Kau makan nangka
Kami makan getahnya.
Begitulah kini Indonesia!
Undang-undang dilipat pejabat
Hukum tajam menusuk masyarakat.
Kau bisa mengumpat,
Kami mengumpat, pasti terjerat!
Sekarat!
Harga tak pas, kami pun tewas!
Inilah mata yang menyaksikan
Kecurangan penegak hukum memainkan tanda tangan.
Dan akhirnya aku mengerti
Kode-kode rahasia di dalam lembaga:
Harga pas, hukum pun jadi formalitas.
Padangsidimpuan, 23 November 2015
SUNARYO JW. Lahir di Desa Batang Pane II, Kabupaten Padang Lawas Utara, 16 Oktober 1994. Mahasiswa STKIP “Tapanuli Selatan” Padangsidimpuan; Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia. Ia, bergabung dengan Sanggar Menulis Tapsel yang dibina oleh Budi Hatees sejak 2014.
Melihat keadaan yang terjadi dan dengan latar belakang yang kuat tentang derita kehidupan akibat ketidakadilan, maka ia sekarang tengah konsentrasi menulis sajak-sajak sederhana bertema kritik sosial, dan pembelaan terhadap orang-orang yang mengalami tindak ketidakadilan.
SAJAK TONG KOSONG
Ini adalah telinga yang bosan mendengar sabda murahan
Belum lagi setengah hari kau ucap kata-kata itu,
Kau sudah berani mencopot kutang pembantumu, dibelakangku.
Kau juga menggerayangi selangkangan wanita-wanita miskin
Kau robek selaput dara gadis-gadis usia tujuhbelasan.
Ini adalah kaki yang lelah berjalan
Mendaki gunung, menyeberang lautan
Mencari emas, menangkap ikan
Tapi kau kubur dan kau tenggelamkan.
Kau rekreasi ke luar negeri.
Kami mati,
Kau menikmati selangkangan lagi!
Tong nyaring tak ada isi
Kau makan pizza
Kami makan bungkusnya
Kau makan nangka
Kami makan getahnya.
Begitulah kini Indonesia!
Undang-undang dilipat pejabat
Hukum tajam menusuk masyarakat.
Kau bisa mengumpat,
Kami mengumpat, pasti terjerat!
Sekarat!
Harga tak pas, kami pun tewas!
Inilah mata yang menyaksikan
Kecurangan penegak hukum memainkan tanda tangan.
Dan akhirnya aku mengerti
Kode-kode rahasia di dalam lembaga:
Harga pas, hukum pun jadi formalitas.
Padangsidimpuan, 23 November 2015
SUNARYO JW. Lahir di Desa Batang Pane II, Kabupaten Padang Lawas Utara, 16 Oktober 1994. Mahasiswa STKIP “Tapanuli Selatan” Padangsidimpuan; Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia. Ia, bergabung dengan Sanggar Menulis Tapsel yang dibina oleh Budi Hatees sejak 2014.
Melihat keadaan yang terjadi dan dengan latar belakang yang kuat tentang derita kehidupan akibat ketidakadilan, maka ia sekarang tengah konsentrasi menulis sajak-sajak sederhana bertema kritik sosial, dan pembelaan terhadap orang-orang yang mengalami tindak ketidakadilan.