Osratus
SEBUNGKUS PROTES REBUS
(untuk diriku)
“Hujan di halaman hati, belum enyah
Angin dingin, bertingkah
Nyalakan kompor semangat, yang melemah
Cuci dengan air kejujuran, itu kacang tanah
Rebus, dengan api tabah
Tutup pintu bibir, yang tergerus cas-cis-cus
Tutup jendela otak, yang terendus akal bulus:
Bunglon, tidak melompat ke kardus
Kadal, tidak mengganggu bolu kukus
Anak burung, tidak kecemplung gelas jus
Halilintar, menyambar teko egoku
Tutup telinga tutup hati, tidak mau aku
Mungkin, dia ingin mengatakan sesuatu
Tapi usai berkoar, sembunyi di ketiak soreku
Kapan kita duduk bersama, halilintarku?
Pohon mahoni, lemas terkulai:
Penampilannya, aduhai
Kepribadiannya keropos, hanya pandai berandai
Kepadaku, dia menyeringai
Mengapa wajahnya mirip aku, putih teratai?
Ikan emasku, melompat ke selokan semu
Jangan dekati dia, dengan kepurapuraanmu
Dekati dia, dengan tulus hatimu
Pindahkan dia dari kolam bawah pohon bambu,
Ke danau biru hatiku
Jemuranku belum diangkat
Aku bukan pengkhianat. Aku lari cepat
Menembus hujan lebat
Napasku tersengal dikali empat
Pakaianku, tidak lagi ada di tempat
Hatiku, seperti bau hangus
Baik-baik sajakah kau, kacang rebus?
Gara-gara semua mau kuurus,
Rebus kacang, jadi tidak fokus;
Makan kacang rebus, pupus?”
Sorong, 21 November 2015
Osratus adalah nama pena, dari Sutarso nama sebenarnya. Lahir di Purbalingga (Jawa Tengah), 8 Maret 1965. Pindah ke Sorong (Papua Barat), Tahun 1981. Pendidikan S1, Jurusan Administrasi Negara. Menulis puisi sejak tahun 1981. Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia di STKIP Muhammadiyah Sorong (2006 – 2010). Buku Puisi : Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid III (antologi bersama, 2015), Puisi Menolak Korupsi Jilid IV (antologi bersama, 2015). Alamat : Jl. Basuki Rahmat Km. 7, Kompleks Kantor Transmigrasi lama, Remu Selatan, Sorong, Papua Barat. Nomor HP : 082199408431. Email :sutarso471@gmail.com. Facebook : Sutarso
SEBUNGKUS PROTES REBUS
(untuk diriku)
“Hujan di halaman hati, belum enyah
Angin dingin, bertingkah
Nyalakan kompor semangat, yang melemah
Cuci dengan air kejujuran, itu kacang tanah
Rebus, dengan api tabah
Tutup pintu bibir, yang tergerus cas-cis-cus
Tutup jendela otak, yang terendus akal bulus:
Bunglon, tidak melompat ke kardus
Kadal, tidak mengganggu bolu kukus
Anak burung, tidak kecemplung gelas jus
Halilintar, menyambar teko egoku
Tutup telinga tutup hati, tidak mau aku
Mungkin, dia ingin mengatakan sesuatu
Tapi usai berkoar, sembunyi di ketiak soreku
Kapan kita duduk bersama, halilintarku?
Pohon mahoni, lemas terkulai:
Penampilannya, aduhai
Kepribadiannya keropos, hanya pandai berandai
Kepadaku, dia menyeringai
Mengapa wajahnya mirip aku, putih teratai?
Ikan emasku, melompat ke selokan semu
Jangan dekati dia, dengan kepurapuraanmu
Dekati dia, dengan tulus hatimu
Pindahkan dia dari kolam bawah pohon bambu,
Ke danau biru hatiku
Jemuranku belum diangkat
Aku bukan pengkhianat. Aku lari cepat
Menembus hujan lebat
Napasku tersengal dikali empat
Pakaianku, tidak lagi ada di tempat
Hatiku, seperti bau hangus
Baik-baik sajakah kau, kacang rebus?
Gara-gara semua mau kuurus,
Rebus kacang, jadi tidak fokus;
Makan kacang rebus, pupus?”
Sorong, 21 November 2015
Osratus adalah nama pena, dari Sutarso nama sebenarnya. Lahir di Purbalingga (Jawa Tengah), 8 Maret 1965. Pindah ke Sorong (Papua Barat), Tahun 1981. Pendidikan S1, Jurusan Administrasi Negara. Menulis puisi sejak tahun 1981. Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia di STKIP Muhammadiyah Sorong (2006 – 2010). Buku Puisi : Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid III (antologi bersama, 2015), Puisi Menolak Korupsi Jilid IV (antologi bersama, 2015). Alamat : Jl. Basuki Rahmat Km. 7, Kompleks Kantor Transmigrasi lama, Remu Selatan, Sorong, Papua Barat. Nomor HP : 082199408431. Email :sutarso471@gmail.com. Facebook : Sutarso