Rindu Ibu dan Setia Negaraku
Dan aku masih merindu
Ketika Bapak Indonesiaku mengadu
Menggeluti akal dengan krisisnya jiwamu
Berfikir untuk maju
Meski otak telah menjadi abu
Dan aku masih merindu
Ketika Presidenku dulu
Menyeberangkanku
Dari era demokrasi terpimpin
Menuju zaman orde baru
Dan aku masih merindu
Saat Bapak menyelimutiku
Menggenggam dan mendekap negaraku
Sembunyi dari mentari yang menyengatku
Sembunyi dari badai yang merapuhkanku
Dan aku masih merindu
Walaupun ku tak melihat dalam tatapan mataku
Aku tau semua yang kau tau
Dari saksi jiwa yng mengasihiku
Dari saksi mata yang membesarkanku
Oh bapak, daku masih merindumu
Rindu indonesiaku yang dulu
Meski ku tak pernah melihat dengan mata hatiku
Pun! Aku rindu ibuku
Yang menjadi saksi berkembangnya Indonesiaku
Yang menorehkan cerita masa lalu
Melalui tinta hitam di atas secarik kertas layu
Aku merindu setiaku
Jiwa ibu dan raga Indonesiaku
Jujur Tlah Dikubur
Ibupun ternganga
Tak menyangka
Hidup seberapakah kita di alam fana?
Mengapa tikus-tikus liar itu masih berdiri tegak disana?
Bagai pembantu yang menilap uang majikannya
Nampak kacang yang lupa kulitnya
Mengendap – endap mengambil jatah rakyat
Menilap rizki umat
Dan ibu masih termangu
Patahnya:
Dulu di era Rezim Soeharto
Kita tentram makmur, sejahtera selalu
Serasa angin di udara yang mengalun merdu
Berseok-seok bersama mentari yang mungil
Di bawah purnama yang rindang
Jauh dari masa ini
Tekanan dari pemerintah yang otoriter
Dan kondisi ekonomi yang krisis
Membuat tikus-tikus berkeliaran dimana-mana
Hukum tak membuat mereka jera
Bahkan tikus semakin merajalelara
Kebohongan dipelihara dan dibangga
Kejujuran sia-sia dikubur masa
Sungguh, ibu turut berduka
Indonesia tak lagi mengenal kita
Indonesiaku yang dulu, dimana?
Biodata
Nama : Wulan Ajeng Fitriani
Usia : 14 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Sekolah : MA NU Miftahul Falah Cendono Dawe Kudus
Alamat : Lau Dawe Kudus
Tempat/Tanggal Lahir :Kudus/18 Januari 1999