DARI JENDELA PALING TIMUR
Dari jendela rumah bagian belakang; paling timur
Beta jua lakilaki hitam itu
Yang pelihara gelombang di kepala
Lakilaki yang menari telanjang di bawah purnama dan hutan hutan pala berbunga birahi
Dari jendela rumah bagian belakang; paling timur
Beta jua lakilaki hitam itu
Yang pelihara gelombang di kepala
Lakilaki yang menari telanjang di bawah purnama dan hutan hutan pala berbunga birahi
Dari jendela rumah bagian belakang; paling timur
Beta jua perempuan hitam itu
Yang sabar pelihara cinta dan berani dalam tunggu kayu yang mengalir bara dan darah
Dari jendela rumah bagian belakang; paling timur
Beta bocah lakilaki itu
Yang menetek di gelombang cadas karang;
Beta jua yang pintar mengaji bahasa laut
Beta bocah lakilaki itu yang menulis masa anakanak dengan membaca jejak pada tombak dan mata panah
Dari jendela rumah bagian belakang; paling timur
Beta batang tubuh sekalian itu
Yang lebih awal memakan matahari, meneguk bulan merahmerah
Beta yang awal buka hari tutup hari
Beta jualah batang tubuh itu; sekalian perempuan, lakilaki dan batangbatang tubuh di jendela rumah bagian belakang; paling timur
Tuan dan Puan
Kami lah pembuka subuh pengunci malam
Yang sujud sejajar ka'bah menghadap Tuhan lebih dulu,
makan roti mana dan minum anggur
Kamilah yang pertama
Lalu kenapa Tuan dan Puan di istana kerap membelakangi?
Tuan dan Puan!
Awas beta marah!
Beta bisa jadi api
Lakilaki paling berani
Tuan da Puan
Awas beta marah!
Beta bisa jadi perempuan paling mendidih bara menyala
Tuan dan Puan!
Lihat wajah beta
Lihat mata beta, ale ada di dalam
Tuan Puan!
Jangan ingkar!
Jangan ingkar!
Jangan ingkar!
Atau anak anak dari jendela rumah bagian belakang bakal berburu kepala
M. Noer
Pulau Buru, 2016
Beta jua perempuan hitam itu
Yang sabar pelihara cinta dan berani dalam tunggu kayu yang mengalir bara dan darah
Dari jendela rumah bagian belakang; paling timur
Beta bocah lakilaki itu
Yang menetek di gelombang cadas karang;
Beta jua yang pintar mengaji bahasa laut
Beta bocah lakilaki itu yang menulis masa anakanak dengan membaca jejak pada tombak dan mata panah
Dari jendela rumah bagian belakang; paling timur
Beta batang tubuh sekalian itu
Yang lebih awal memakan matahari, meneguk bulan merahmerah
Beta yang awal buka hari tutup hari
Beta jualah batang tubuh itu; sekalian perempuan, lakilaki dan batangbatang tubuh di jendela rumah bagian belakang; paling timur
Tuan dan Puan
Kami lah pembuka subuh pengunci malam
Yang sujud sejajar ka'bah menghadap Tuhan lebih dulu,
makan roti mana dan minum anggur
Kamilah yang pertama
Lalu kenapa Tuan dan Puan di istana kerap membelakangi?
Tuan dan Puan!
Awas beta marah!
Beta bisa jadi api
Lakilaki paling berani
Tuan da Puan
Awas beta marah!
Beta bisa jadi perempuan paling mendidih bara menyala
Tuan dan Puan!
Lihat wajah beta
Lihat mata beta, ale ada di dalam
Tuan Puan!
Jangan ingkar!
Jangan ingkar!
Jangan ingkar!
Atau anak anak dari jendela rumah bagian belakang bakal berburu kepala
M. Noer
Pulau Buru, 2016