TEKS SULUH


Rabu, 02 November 2016

Seakan Untaian Manikan Tusuk Konde Siginjai Sebuah Antologi 43 Penyair Jambi

Akankah antologi puisi Sepecuk Jambi Sejuta Puisi "Siginjai Kata-kata" menjadi pustaka yang melegenda seperti Keris Siginjai?(Keris Siginjai adalah senjata tradisional Jambi yang dikenal milik Raja Rangkayo Hitam, seorang raja Jambi yang gagah berani. Disebut Siginjai karena keris ini dahulu sering disimpan dirambut Rangkayo Hitam sebagai tusuk konde (Ginjai). Sehingga kelamaan keris ini disebut keris siginjai).
Ada kesamaan proses antara antologi itu dengan keris Siginjai yaitu keragaman bahan. Antologi Siginjai Kata-kata merekrut berbagai puisi dari penyair segala umur dari seluruh Jambi. Sebuah kearifan penyelenggara akan penghargaan kepada insan sastra apa pun usianya dan popularitasnya, yang patut menjadi teladan bahwa penyelenggara membuang ego yang biasa terdapat pada diri penyair. Begitu pun keris Siginjai ini terbuat dari bahan-bahan berupa kayu, emas, besi, dan nikel. Bilah/Wilahan Keris Siginjai panjang lebih kurang 39 cm dan berlekuk (luk) 5. keris Siginjai tidak telah menjadi lambang mahkota kesultanan Jambi sebagai lambang pemersatu rakyat Jambi. Sultan terakhir yang memegang benda kerajaan itu adalah Sultan Achmad Zainuddin pada awal abad ke 20.
Asro Al Murthawy Pamenang agaknya tepat mengambil judul ini, sehingga buku puisi ini memiliki kekuatan nama yang melekat dengan tradisi daerahnya. Mudah-mudahan Siginjai dapat berlanjut agar sastra di Jambi terus hidup. Bahkan kekuatan antologi Siginjai seperti juga disebut Dimas Arika Miharja yang mengkata-pengantari antologi ini ada Rendezvous Candi Muara Jambi, sebuah puisi yang memunculkan 'ke-jambian -nya. Puisi yang juga ditulis Arso Asro Al Murthawy Pamenang tersebut memberi makna disamping puisi-puisi 43 penyair Jambi yang lain yang tak kalah hebatnya. (rg bagus warsono)