KAREPKU YA KAREPMU !
Di daun yang hijau kutemukan wajah beningmu menetes Ke pelapah hatiku.
Kemudian menguap bersama dentuman kendaraan.
Aku ingin karepmu equivalen dgn karepku
membentuk cacah di buku lauhul mahfudz.
Harapan itu meniris di awal abad XXI.
Di daun yang hijau kutemukan wajah beningmu menetes Ke pelapah hatiku.
Kemudian menguap bersama dentuman kendaraan.
Aku ingin karepmu equivalen dgn karepku
membentuk cacah di buku lauhul mahfudz.
Harapan itu meniris di awal abad XXI.
Karepku dan karepmu menyatukan floem dan xylem di aorta sidrotul muntaha, menyebarkan oksigen di pawenangan.
Sambil menatap langit. Karepmu dan karepku masih mengawang-awang....
Sambil menatap langit. Karepmu dan karepku masih mengawang-awang....