Cerita ini digali dari pitutur rakyat Indramayu untuk dapat dinikmati sebagai bacaan generasi selanjutnya agar memiliki ceritanya sendiri sebagai perbendaharaan cerita-cerita khasanah daerah Indramayu yang berserakan.
Indramayu banyak memiliki peninggalan
sejarah yang nyaris hilang ditelan perjalanan kehidupan yang semakin tak peduli
terhadap hal kecil yang tak tersentuh oleh pemikiran kita, padahal yang kecil
ini justru peting untuk dapat dipelajari sebagai pengetahuan dan kadang
filosofi hidup di zaman modern ini.
Penulis kenalkan Meriam Roda
sebuah meriam tentara Belanda hasil rampasan
yang menjadi andalan pasukan Siliwangi di Distrik Indramayu pimpinan Kapten
Sentot di masa perjuangan merebut Kemerdekaan Indonesia.
Dan meriam itu oleh masyarakat disebut Meriam Roda Sijagur karena bunyi
meriam itu seperti Guntur yang menggelegar.