TEKS SULUH


Sabtu, 19 November 2016

Handrawan Nadesul TENTANG DNP

Handrawan Nadesul TENTANG DNP
Dari Negeri Poci adalah sebuah serial buku antologi puisi yang mencoba merekam jejak kepenyairan para penyair Indonesia dari tahun ke tahun secara lintas generasi, lintas gender dan lintas genre. Buku ini dirintis oleh Komunitas Negeri Poci
, yang terdiri dari; Adri Darmadji Woko, Handrawan Nadesul, Kurniawan Junaedhie, Prijono Tjiptoherijanto, Oei Sien Tjwan, Piek Ardijanto Soeprijadi, Widjati, Rahadi Zakaria, Rita Oetoro, Syarifuddin A.Ch, Dharnoto, B. Priyono Soediono, Eka Budianta, dan Rita Oetoro.
Yang menarik dari terbentuknya Komunitas Negeri Poci adalah sosok Piek Ardijanto Soeprijadi yang pada era 1970-an sudah dikenal luas sebagai penyair yang karyanya dimuat di berbagai media massa nasional. Selain menulis puisi, Piek juga mengulas puisi-puisi para penyair muda yang saat itu tengah semangat-semangatnya berkarya. Mendapatkan respon positif dari seniornya, semangat Adri Darmadji dan kawan-kawan semakin bertambah. Dari komunikasi lewat tulisan itulah, para penyair muda itu akhirnya berhasil menjalin komunikasi secara personal dengan mengadakan pertemuan-pertemuan secara intens dengan Piek Ardijanto. Dalam hubungan itu, Piek lebih diposisikan sebagai guru yang membimbing, memberikan pengarahan kepada para penyair pemula. Secara berkala, para penyair muda itu bertandang ke rumah Piek di Tegal, hanya untuk menjalin silaturahmi dan belajar puisi. Dari intensnya hubungan selama bertahun-tahun dengan Piek, itulah akhirnya muncul gagasan membentuk Komunitas Negeri Poci, dengan menerbitkan antologi puisi dengan judul Dari Negeri Poci, yang diikuti 12 penyair, tahun 1993.
Lahirnya Dari Negeri Poci disambut secara antusias oleh para sastrawan pada saat itu, dan menjadi buah bibir di media massa nasional. Tak pelak, pada tahun berikutnya, 1994, 45 penyair berhimpun dan menerbitkan seri dua dengan judul yang sama, Dari Negeri Poci II. Selanjutnya, jarak antara seri ke-dua dan ke-tiga hanya selisih dua tahun, yaitu 1996. Namun untuk seri ke-empat, rentang jaraknya cukup jauh, yakni 17 tahun, meskipun selama kurun waktu itu Komunitas Negeri Poci masih tetap menjaga komunikasi dengan Piek Ardijanto sampai meninggalnya, tahun 2001.
Peluncuran seri Antologi Penyair Indonesia Dari Negeri Poci dengan subjudul Negeri Abal-abal yang diselenggaraan pada 10 Maret 2013, di Ruang Adipura Kota Tegal menorehkan catatan penting, yaitu diikuti oleh 99 penyair dari berbagai kota di Indonesia, dengan kemasan lux , dengan ketebalan 718 halaman. Hal lain yang tidak mungkin terlupakan oleh para undangan terutama yang hadir dalam acara itu, adalah peristiwa meninggalnya penyair Boedi Ismanto. Dia jatuh kemudian meninggal dunia saat sedang bersiap-siap akan membacakan karya-karyanya di panggung pertunjukan. Acara ini sekaligus menjadi ajang reuni sebagian anggota Komunitas Negeri Poci.
Setahun berikutnya, pada tahun 2014, terbit Dari Negeri Poci 5 dengan subjudul: NEGERI LANGIT, memuat 153 penyair Indonesia.
Peluncurannya, seperti tahun-tahun sebelumnya, diadakan di Tegal, direncanakan berlangsung pada pertengahan Juni 2014. Dan seperti biasa, acara peluncuran akan dihadiri oleh para penyair yang hadir dari seluruh Indonesia.