DAGELAN GILA NEGERI ANTAH BERANTAH
di negeri antah berantah kandidat wakil rakyat meraung-raung
berteriak serupa orang gila di panggung
mengatasnamakan rakyat tanpa ingin menangguk untung
panji warna-warni erat digenggam tangan
dikipas angin yang disunggi goyang daunan
tembok-tembok rumah serta pohonan disesaki banner dan stiker
berparam kalimat-kalimat bombas tanpa ruh
jadi konsumsi berita televisi juga headline koran- koran
membikin perut mules ingin muntah sebab tak tahan
program-program dan janji-janji diapungkan
begitu menang dan memangku amanah jabatan
acuh pada pendukung serta simpatisan
yang dulu menggila mengagung-agungkan
orang-orang bersorak-sorai berjingkrak kegirangan
begitu dia digiring ke hotel prodeo lantaran tertangkap tangan
sebab uang negara seenaknya dijadikan bancakan serta menumpuk kekayaan
di penjara dia depresi senyum-senyum sendiri
tanpa ditemani anak istri seraya berteriak mengangkasa:
“aku gila...aku gilaa....aku gilaaa...aku gilaaaa....aku gilaaaaa....”
Madura, 4 Januari 2020.
Harkoni Madura. Lahir di Sampang, 3 Desember 1969. Puisinya dimuat di Jawa Pos, Radar
Madura, Media, Tera, Lensa Madura, dan Aschal. Puisinya juga dimuat dalam antologi
bersama antara lain: Dzikir Pengantin Taman Sare (2010), Tikar Pandan di Stingghil (2011),
Memo Untuk Wakil Rakyat (2015), Mengunyah Geram (2017) dan lain-lain.
Beralamat di SDN Banyuates 4, Kec. Banyuates, Kab. Sampang, Madura 69263.
E-mail: harkoni..madura @gmail.com .Hp.081334213028.
di negeri antah berantah kandidat wakil rakyat meraung-raung
berteriak serupa orang gila di panggung
mengatasnamakan rakyat tanpa ingin menangguk untung
panji warna-warni erat digenggam tangan
dikipas angin yang disunggi goyang daunan
tembok-tembok rumah serta pohonan disesaki banner dan stiker
berparam kalimat-kalimat bombas tanpa ruh
jadi konsumsi berita televisi juga headline koran- koran
membikin perut mules ingin muntah sebab tak tahan
program-program dan janji-janji diapungkan
begitu menang dan memangku amanah jabatan
acuh pada pendukung serta simpatisan
yang dulu menggila mengagung-agungkan
orang-orang bersorak-sorai berjingkrak kegirangan
begitu dia digiring ke hotel prodeo lantaran tertangkap tangan
sebab uang negara seenaknya dijadikan bancakan serta menumpuk kekayaan
di penjara dia depresi senyum-senyum sendiri
tanpa ditemani anak istri seraya berteriak mengangkasa:
“aku gila...aku gilaa....aku gilaaa...aku gilaaaa....aku gilaaaaa....”
Madura, 4 Januari 2020.
Harkoni Madura. Lahir di Sampang, 3 Desember 1969. Puisinya dimuat di Jawa Pos, Radar
Madura, Media, Tera, Lensa Madura, dan Aschal. Puisinya juga dimuat dalam antologi
bersama antara lain: Dzikir Pengantin Taman Sare (2010), Tikar Pandan di Stingghil (2011),
Memo Untuk Wakil Rakyat (2015), Mengunyah Geram (2017) dan lain-lain.
Beralamat di SDN Banyuates 4, Kec. Banyuates, Kab. Sampang, Madura 69263.
E-mail: harkoni..madura @gmail.com .Hp.081334213028.