TEKS SULUH


Jumat, 03 Januari 2020

Yuk ikut Antologi Bersama Gila : "Wong Kenthir"



Tahun demi tahun penyair Indonesia telah menyuarakan pesan lewat puisi demikian banyaknya yang disampaikannya bahkan dengan dibacakannya puisi itu. Pembacaan puisi tidak saja di depan Wakil Rakyat, pejabat atau generasi muda tetapi juga pada alam ini. Bagi seorang penyair karya yang ditulisnya dibaca atau didengar apa tidak bukan menjadi masalah yang penting penyaluran hasrat seni ini tetap tersalurkan.

Isi puisi atau pesan kadang menjemukan bahkan kadang monoton, tetapi dalam puisi gila ini mereka memberikan yang terbaik yang enak dibaca dan yang memiliki nilai 'greget dalam puisi. Yang tentu saja memenuhi selera pembaca pada saat ini (2020).

Wong Kenthir (:Kendi) = gila bukan Kentir (:Ken Dedes ) = hanyut antologi yang memuncak penyair Indonesia modern dalam pencarian pembelaan jati dirinya yang menyuarakan pesan-pesan lewat puisi sebelumnya yang belum menemukan titik sampai pada apa yang dikehendaki penyairnya. Sebuah pesan bahwa penyair memiliki caranya tersendiri dalam menyuarakan pesan untuk negerinya hanya lewat puisi. Kebebasan berkreativitas yang dimiliki sebagai hak mutlak seorang seniman agaknya digunakan sebagai cara yang paling sah dan paling terhormat bagi seorang penyair. Kemerdekaannya berpendapat hanya dapat disampaikannya dalam seni dalam puisi puisi yang kita sebut sebagai puisi gila dalam kegilaan penyair Indonesia dalam berkarya nyata.

Makna gila itu sendiri kini semakin absur, semakin kurang jelas. Dalam keseharian orang lebih baik disebut gila ketimbang disebut stres, Bahkan pujian pada seseorang kadang dilontarkan dengan menyenut kata gila!

Juga kini marak istilah gila yang positif seperti "gila kerja", "gila membaca", " gila meneliti", "gila seni" dan gila-gila yang lain yang menyatakan positif dalam kehidupan ini.

Perubahan pengertian gila ini tentu tidak akan merubah penyertian harfiah dalam KBBI sebab nanti membuat bahasa semakin kacau.

Sebutan "penyair gila" agaknya kini justru disukai oleh para penyair yang katanya memiliki arti kegilaan pada apa yang dikerjakan seorang penyair. Belum gila kalau belum memiliki antologi yang menandakan bahwa ia telah sungguh-sungguh menjadi seorang penyair yang memiliki karya.

Namun tentu kita berharap bahwa kegilaan dalam antologi ini adalah gila dalam arti dasyat ! Ya puisi yang dasyat. Apakah memang demikian puisi-puisi dalam antologi gila ini dasyat, mari kita simak puisi-puisi dalam antologi ini satu per-satu.