TEKS SULUH


Jumat, 10 Januari 2020

Puisi Gila Ramadhan Abdullah Fitnah dunia

Puisi Gila

Ramadhan Abdullah
Fitnah dunia seksi, seks alkohol perampokan puisi kata-kata

Musnah rima amoral kecanduan

Pemerintah melahap harta jabatan politik, rakyat sengsara. Martir judi balapan lubang vagina penis

panjang berjatuhan karena ambisi

Tumbuh berkembang anak cucu

Air putih mengalir di urat nadi

Gunung-gunung pun hancur berkeping

Mengeluarkan lahar darah, di puncaknya

Ah, ah, ah, aku mimisan.

Celana bajuku sobek pengangguran

Kantongku ijazah tak berguna

Kolong jembatan aku berteduh

Meminta belas kasih para pelacur

Membuka lubangnya yang merah berbulu

Hijau tanaman padi petani yang gersang ladang kemarau

Tanpa kesejahteraan

Istana raja-raja menjulang megah

Birahi perawan tua tanpa kepedulian

Sesuap nasi ditiadakan cinta permata

Pergelangan tangan jahil

Pacuan kuda malam-malam

Terasa bumi adalah manusia

Surga dibelahan dada yang tersisa

Dua ribu rupiah untuk sabun pencuci

Noltalgia taman indah, remang rembulan

Menembum pori-pori dahaga

Kaum remaja hobinya gila dewasa

Besar kuat hitam legam

Tapi hayalan belaka tak terbalas

Aku

Kau

Kita

Mereka

Pemerintah

Berdagang

Menghitung jajan

Jadi tulang

Tanpa ke belakang

Candu, 29 Desember 2019

Page 2

Aku si gila dari negeri mantan jajahan.

Entah apa?. Mungkin belum punya senjata untuk membasmi musuh kemarin dahulu. Aku si gila



yang suka marah, kadangkala cintaku menembus cakrawala