TEKS SULUH


Senin, 06 Januari 2020

Puisi Gila : Marlin Dinamikanto : Tuna Asmara

#PuisiMarlin
TUNA ASMARA

Berjalan di antara hamparan rindu yang bergerak. Mengendap gagap. Seperti ranting kering belajar menumbuhkan daun di musim penghujan yang telat.

"Ini pertengahan Desember," katanya kepada rimba Kurusetra yang gelap.

Pertarungan el clasico Karna vs Arjuna gagal dimainkan. Sebab Ki Dalang bermuram durja. Digerogoti rindu yang bertunas di pikirannya

Mungkin saja Dewi Amba berpeluk malam di sana. Menanti Resi Bhisma yang tumben telat berlaga di Kurusetra.

Sedangkan hatinya gelisah ketika jiwa sudah di ujung anak panah Sri Kandi. Ingin terbang menancap ke dada kirinya tapi Bhisma sudah tidak ada.

Rindu semakin berserak seperti kawanan semut berjejal di lodhong gula yang lupa ditutup. Dewi Amba terkapar membawa hasrat yang perih dalam tidurnya.

Rindu yang suaranya parau beranak di pikirannya. Mungkin saja dia Karna yang lahir dari telinga Dewi Kunti. Dipaksa bertanding melawan Arjuna yang samasama piawai melesatkan anak panah.

Atau Dewi Amba yang menunggu kematian Bhisma di pintunya alam kelanggengan.

Tapi dalang bahlul merusak segala cerita tatkala Rindu tidak segera menemukan cinta.

di rumah hatinya yang tuna asmara

Bogor, 18 Desember 2019