Mestinya malam ini
Maya Ofifa
Mestinya malam ini
Aku mengunjungimu
Di bumi mina tani, bukit gunung wungkal, di rumahmu yang kini
Mestinya malam ini
Ku tabur mawar di peraduanmu
Ku lafadzkan ayat alquran
Ku senandungkan dzikir
Ku peluk nisanmu, sambil mengenang masa dulu
Papa, negeri kita sedang terkena bencana
Ada virus baru yang bernama corona, yang bisa menyerang siapa saja, tanpa pilih nama
Maafkan papa
Kami tak bisa ke mana
Bukan karena kami takut corona
Tetapi lebih karena waspada
Mestinya malam ini
Aku mengunjungimu, tidak lewat online seperti yang pemerintah mau.
Maya Ofifa
Ibu rumah tangga
Senang membaca puisi.
Dari semarang.
Maya Ofifa
Mestinya malam ini
Aku mengunjungimu
Di bumi mina tani, bukit gunung wungkal, di rumahmu yang kini
Mestinya malam ini
Ku tabur mawar di peraduanmu
Ku lafadzkan ayat alquran
Ku senandungkan dzikir
Ku peluk nisanmu, sambil mengenang masa dulu
Papa, negeri kita sedang terkena bencana
Ada virus baru yang bernama corona, yang bisa menyerang siapa saja, tanpa pilih nama
Maafkan papa
Kami tak bisa ke mana
Bukan karena kami takut corona
Tetapi lebih karena waspada
Mestinya malam ini
Aku mengunjungimu, tidak lewat online seperti yang pemerintah mau.
Maya Ofifa
Ibu rumah tangga
Senang membaca puisi.
Dari semarang.