TEKS SULUH


Sabtu, 21 Maret 2020

Puisi-puisi Corona , Pensil Kajoe : Virus Genit

Virus Genit

 Pensil Kajoe

Namamu indah,

terbayang cantik rupawan wajah seorang perempuan

dengan tubuh gemulai bak gitar spanyol



kubayangkan senyum mengembang di depanku

kupanggili namamu, Corona sayang

ya sayang

oh sayang

duhai sayang

Ah sayang, sayang

bayanganku rancu

aku keliru

aku malu





Corona bukan nama perempuan berdada bola

meski namanya kini mendunia

di televisi

di radio

di koran

di warung kopi

di angkringan

di pematang sawah

semua membahas corona

lalu ada yang berseloroh

"Jenengku ana neng konora?"



Corona, si virus genit yang sangat menggoda

orang-orang terpedaya

satu persatu jatuh bertekuk lutut

di kerling mata dan senyum nakalmu.



Tumiyang, 15032020

Pensil Kajoe, lahir dan dibesarkan di Banyumas, 27 Januari. Puisi serta cerpennya sudah bertebaran di berbagai koran di tanah air. Tulisan pertamanya berupa resensi buku: Remaja Doyan Nonton, Why Not? dimuat di Suara Merdeka tahun 2003, rubrik opini: Remaja Tanpa Narkoba (Radar Banyumas, 2004). Selain itu, laki-laki berkacamata minus ini telah membukukan tulisannya ke dalam 16 buku tunggal dan lebih dari 20 buku antologi bersama. Saat ini, Kang Pensil begitu sapaan akrabnya menjadi penulis rubrik Banyumasan di Majalah Djaka Lodang, Yogyakarta.