53.Asro al Murthawy
KOTAKU DALAM BINGKAI HANTU
biru lebam kotaku
maut mengintai dari atap-atap seng
dan udara yang berjerebu
menghitung nyawa sesiapa yang akan dijemput waktu
persimpangan, jalan dan trotoar mengelabu
orang-orang bergegas seperti ada yang memburu
susah payah memungut nafas
satu – satu
dalam seminggu kotaku menjelma lorong sunyi
pasar, mall dan toko-toko rata dalam pandang
datar gelap berbalut kabut
aku tak mengenali sesiapa
dileher tangan-tangan gaib mencekik-cekik
dari dalam dan luar raga
dari dalam dan luar jiwa
aku serasa dituba
Corona! Corona!
entah siapa berteriak entah siapa yang merutuk
Nyanyikan lagu Tuhan! Nyanyikan lagu Tuhan!...”
suara siapa pula memekik di lengang jalan
seperti biasa kita lantas sibuk mencari-cari
ayat-ayat pertobatan dan pintu ampunan
tapi, bukankah kita telah lama lupa cara mendoa?
Imaji 1441 H
Asro al Murthawy. Lahir Temanggung, pada tanggal 6 November. Adalah Ketua Umum Dewan Kesenian Merangin dan Anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Jambi. Karya-karyanya terhimpun dalam Syahadat Senggama (k.puisi, 2017) Equabilibrium Retak (2007), Lagu Bocah Kubu (puisi, tanpa tahun), Kunun Kuda Lumping (k.Cerpen, 2016) dan berbagai antologi bersama sastrawan Indonesia lainnya. Karyanya yang lain: Pangeran Sutan Galumat (2017), Pengedum Si Anak Rimba (2018), Mengenal Lima Sastrawan Jambi (2018), Katan dan Jubah Sang Raja Hutan (2019) Bujang Peniduk (2019) dan Ujung Tanjung Muara Masumai (2019) diterbitkan oleh Kantor Bahasa Jambi sebagai Pemenang Sayembara.. Hadir dalam Temu Sastra Indonesia I (2008), Pertemuan Penyair Nusantara VI (2012) Jambi, MUNSI II (2017) Jakarta, Pertemuan Penyair Asia Tenggara (2018) Padang Panjang,dan Borobudur Writter And Cultural Festival (BWCF) (2019)
Nomor HP/WA 081274837162 Email: almurthawy@gmail.com
KOTAKU DALAM BINGKAI HANTU
biru lebam kotaku
maut mengintai dari atap-atap seng
dan udara yang berjerebu
menghitung nyawa sesiapa yang akan dijemput waktu
persimpangan, jalan dan trotoar mengelabu
orang-orang bergegas seperti ada yang memburu
susah payah memungut nafas
satu – satu
dalam seminggu kotaku menjelma lorong sunyi
pasar, mall dan toko-toko rata dalam pandang
datar gelap berbalut kabut
aku tak mengenali sesiapa
dileher tangan-tangan gaib mencekik-cekik
dari dalam dan luar raga
dari dalam dan luar jiwa
aku serasa dituba
Corona! Corona!
entah siapa berteriak entah siapa yang merutuk
Nyanyikan lagu Tuhan! Nyanyikan lagu Tuhan!...”
suara siapa pula memekik di lengang jalan
seperti biasa kita lantas sibuk mencari-cari
ayat-ayat pertobatan dan pintu ampunan
tapi, bukankah kita telah lama lupa cara mendoa?
Imaji 1441 H
Asro al Murthawy. Lahir Temanggung, pada tanggal 6 November. Adalah Ketua Umum Dewan Kesenian Merangin dan Anggota Komite Sastra Dewan Kesenian Jambi. Karya-karyanya terhimpun dalam Syahadat Senggama (k.puisi, 2017) Equabilibrium Retak (2007), Lagu Bocah Kubu (puisi, tanpa tahun), Kunun Kuda Lumping (k.Cerpen, 2016) dan berbagai antologi bersama sastrawan Indonesia lainnya. Karyanya yang lain: Pangeran Sutan Galumat (2017), Pengedum Si Anak Rimba (2018), Mengenal Lima Sastrawan Jambi (2018), Katan dan Jubah Sang Raja Hutan (2019) Bujang Peniduk (2019) dan Ujung Tanjung Muara Masumai (2019) diterbitkan oleh Kantor Bahasa Jambi sebagai Pemenang Sayembara.. Hadir dalam Temu Sastra Indonesia I (2008), Pertemuan Penyair Nusantara VI (2012) Jambi, MUNSI II (2017) Jakarta, Pertemuan Penyair Asia Tenggara (2018) Padang Panjang,dan Borobudur Writter And Cultural Festival (BWCF) (2019)
Nomor HP/WA 081274837162 Email: almurthawy@gmail.com