Tjaha Kum
DUNIA BISU
Dunia tak punya Ibu, tempat mengadu
Melampiaskan hawa nafsu, serakah menguasai tubuh
Manusia yang rapuh tata buku pengetahuan
Dunia tak punya Ayah, tempat melepas keluh
Ketika sesuatu menguasai alam dan akal budi
Keringat dan air mata dijadikan santapan
Singa yang berkeliaran pagi-pagi buta
Hingga malam menjelang
Terlelaplah tanpa kata-kata
Ayah tolong aku....
Yatim piatu dunia ini
Ketika Corona menghampiri
Gelap segalanya
Tak bernilai
Apakah dunia durhaka?
Hoelea, 28 Maret 2020
CORONA
Langit suram
Mata manusia tak melihat
Rupa-rupa gaya dan rasa
Penuhi kenikmatan alam
Tubuh dan segalanya
Kadang akal tak berdaya
Pelaku
Di antara yang berkecimpung
Di dalamnya
Tapi, hanya sedikit air yang basah di pagi buta
Menyirami setiap jejak
Yang hampir tertinggal
Of nafsu
Abu-abu aku memandangnya
Dari bilik orang buta
Pengetahuan
Adalah aku
Tak punya mata
Tak punya apa-apa
Hoelea, 28 Maret 2020
Ambigu
Wuhan Kota kecil negeri
Tirai bambu melerai
Lepas wabah terperangkap anak-anak
Orang tua, orang buta, orang miskin, orang terpinggirkan tanpa kemanusiaan
Tanpa kemurahan
Orang kaya, orang sombong, orang binasa harta dan jabatan menggoda lampiaskan naluri kepemimpinan
Demi kemajuan dan cara pandang
Lupa keselamatan teguran Maha Rahmah
Reproduksi manusia menggoda jiwa
Tumbuhkan setitik detik kuasa
Denyut nadi berlapis habis terkikis ambisi
Krisis moralitas
Istri-istri menjerit terbirit-birit ke kiri hingga pelipis tertindis arloji angkuh
Ideologi merah putih, hitam putih, putih biru warna beraneka
Bebas berkuasa antar benua
Siapa yang berdiri di atas singgasana
Agama dipertaruhkan akal gelagat, gerak pikiran
Condong kebiadaban
Murka-nya segera datang
Ketika sajadah enggan digunakan
Ekonomi marah
Masker melonjak
Penangkal dibungkam
Diam membatu
Seribu
Kapankah berakhir?
Hoelea, 29 Maret 2020
Nama : Tjaha Kum adalah seorang tabib yang menginspirasi, kemudian dijadikan nama penanya. Nama aslinya adalah Ramadhan Abdullah. Dilahirkan di Hoelea, pada tanggal 10 bulan Februari.
Buku kumpulan puisi duetnya telah terbit pada tahun 2019 di Guepedia berjudul pecinta barisan kata. Kini ia hendak belajar berPusai (Puisi Bonsai). Sekarang ia berencana menerbitkan kumpulan puisi tunggalnya pada tahun 2020 ini
DUNIA BISU
Dunia tak punya Ibu, tempat mengadu
Melampiaskan hawa nafsu, serakah menguasai tubuh
Manusia yang rapuh tata buku pengetahuan
Dunia tak punya Ayah, tempat melepas keluh
Ketika sesuatu menguasai alam dan akal budi
Keringat dan air mata dijadikan santapan
Singa yang berkeliaran pagi-pagi buta
Hingga malam menjelang
Terlelaplah tanpa kata-kata
Ayah tolong aku....
Yatim piatu dunia ini
Ketika Corona menghampiri
Gelap segalanya
Tak bernilai
Apakah dunia durhaka?
Hoelea, 28 Maret 2020
CORONA
Langit suram
Mata manusia tak melihat
Rupa-rupa gaya dan rasa
Penuhi kenikmatan alam
Tubuh dan segalanya
Kadang akal tak berdaya
Pelaku
Di antara yang berkecimpung
Di dalamnya
Tapi, hanya sedikit air yang basah di pagi buta
Menyirami setiap jejak
Yang hampir tertinggal
Of nafsu
Abu-abu aku memandangnya
Dari bilik orang buta
Pengetahuan
Adalah aku
Tak punya mata
Tak punya apa-apa
Hoelea, 28 Maret 2020
Ambigu
Wuhan Kota kecil negeri
Tirai bambu melerai
Lepas wabah terperangkap anak-anak
Orang tua, orang buta, orang miskin, orang terpinggirkan tanpa kemanusiaan
Tanpa kemurahan
Orang kaya, orang sombong, orang binasa harta dan jabatan menggoda lampiaskan naluri kepemimpinan
Demi kemajuan dan cara pandang
Lupa keselamatan teguran Maha Rahmah
Reproduksi manusia menggoda jiwa
Tumbuhkan setitik detik kuasa
Denyut nadi berlapis habis terkikis ambisi
Krisis moralitas
Istri-istri menjerit terbirit-birit ke kiri hingga pelipis tertindis arloji angkuh
Ideologi merah putih, hitam putih, putih biru warna beraneka
Bebas berkuasa antar benua
Siapa yang berdiri di atas singgasana
Agama dipertaruhkan akal gelagat, gerak pikiran
Condong kebiadaban
Murka-nya segera datang
Ketika sajadah enggan digunakan
Ekonomi marah
Masker melonjak
Penangkal dibungkam
Diam membatu
Seribu
Kapankah berakhir?
Hoelea, 29 Maret 2020
Nama : Tjaha Kum adalah seorang tabib yang menginspirasi, kemudian dijadikan nama penanya. Nama aslinya adalah Ramadhan Abdullah. Dilahirkan di Hoelea, pada tanggal 10 bulan Februari.
Buku kumpulan puisi duetnya telah terbit pada tahun 2019 di Guepedia berjudul pecinta barisan kata. Kini ia hendak belajar berPusai (Puisi Bonsai). Sekarang ia berencana menerbitkan kumpulan puisi tunggalnya pada tahun 2020 ini