TEKS SULUH


Senin, 26 November 2018

Edy Priyatna Mengangkat Sajak Indah

Edy Priyatna


Mengangkat Sajak Indah

Tersembunyi sebuah negeri impian
sebentuk suksesi perputaran
tengah atasannya tertidur
untuk sepanjang hari
di atas tempat kursi hangat

Kepentingan bertemu akan datang
senantiasa tak bertuan
mengembara ke ujung negeri
mengejar semua bayangan
rindu nan terus menggelisahkan

Perbuatan kehidupan alam dunia
hanya sekejap saja
tanpa terasa usia
lebih bertambah senja
semakin tiba di penghujung tahun

Belakang ruang janji kematian
konon rasanya negeri ini
menjadi negeri para gembeng
berpenghuni jutaan kesedihan
dalam berita angin tragis

Urutan rindu nan panjang
kesenyapan malam tenang
hanya berkawan bunga tidur
mengelana tanpa arah
mengangkat sajak indah
 (Pondok Petir, 06 September 2018)
Edy Priyatna

Sampai Kapan akan Terus Terjadi?

Masih terus berkobar
sudah sampai sekian kasus
telah demikian saudaraku tewas
di samping lainnya terluka berat ringan
semuanya baru terungkap
dan baru sekian kasus
masih banyak belum terselesaikan
tertangkap demikian orang dan barang bukti
kemudian sekian senjata api
ada demikian granat
dan sekian butir peluru
hingga tadi malam telah terjadi penembakan
ada orang tewas dan orang kritis di langkah
sebelumnya ada beberapa orang tewas

Setelah jauh ku menjelajah
sekian orang luka berat
kota ini terus di hantui petrus
ada apa dengan pemerintah
ilmuku terasa ringan bila ku bawa
dalam perjalanan selalu bertanya
agar semua tahu itu apa
biar terjawab itu semua
semoga otak tak membeku
diriku senantiasa ingin mengerti
karena pengetahuan membuatku lugu
ada apa dengan aparat ini
mengapa ini di biarkan terjadi
sampai kapan akan terus terjadi
(Pondok Petir, 12 Juli 2018)
         Edy Priyatna, Lahir di Jakarta 27 Oktober 1960. Sangat suka menulis apalagi kalau banyak waktunya dan suka sekali memberikan komentar.
Menulis sejak tahun 1979 saat aktif di ‘Teater Bersama’ Bulungan Jakarta Selatan. Tulisannya, Cerpen dan Puisi pernah dimuat di beberapa surat kabar Ibukota pada tahun 1980. Pada tahun 2001 tulisannya masuk dalam buku kumpulan Cerpen dan Puisi karya sendiri “Gempa” cetakan pertama Pebruari 2012.
Dan buku “Buku Petama di Desa Rangkat” Januari 2015. Kini aktif di Kompasiana sejak 08 Maret 2011 kemudian hingga saat ini telah menulis sebanyak lebih kurang 1.700 tulisan.