Meinar Safari Yani
Nun Jauh di Sana
Nun jauh disana..
Tersebutlah kata-kata nan bijak ,terucap dari bibir penuh hikmat
Di sertai kutipan ayat ,yang menjanjikan nikmat
Meski kutahu itu hanyalah bungkus dari segumpal hasrat
Atas nama nafsu yang menggeliat
Nun jauh di sana
Juga terdengar lantang suara ,seakan membangun gelora muda
Dengan berjuta aksara, berhias kata-kata mutiara
Sembari tangan menepuk dada
Tak lupa sesekali jari telunjuk mengarah kemana-mana
Layaknya Baginda Raja medar sabda
Meski kami tahu , itu semua hanyalah sebentuk kilah dari hati yang resah
Pada keinginan yang tak terjamah
Nun jauh disana
Rupanya ada yang tengah merindu sanjung dari ujung relung hingga palung
Mencari-cari sympati ,mengharap puja –puji dari kanan serta kiri
Bahkan demi semua ini ,Nama Gustipun dibawa-bawa tanpa permisi
Sementara kami menahan gelak takut tersedak
Memandang polah mblekethek anak manusia
Yang ingin lajukan asa semau-maunya .
Tinggal dan tanggalkan etika pada Empunya Dunia .
Meinar Safari Yani
Nasihat Kecil
Kemarilah anakku
Akan kutunjukan padamu
Bunga mekar terluka kumbang
Mengerang di sudut jalanan
Sembab dalam tumpahan linang
Hilang wangi hilang suci
Engggan sambut hangat mentari pagi
Juga pudar hasrat tuk meliuk-liuk
Menari ikuti desiran angin yang membumi
Anakku kini kau harus mengerti
Betapa sepenggal tragedi ini
Adalah episode ketidakpantasan
Menjelma sejumput kenang nan kelam
Dan terserak di zona anak zaman
Balikpapan, 31 Oktober 2018
Meinar Safari Yani ( Assa Kartika ) guru,lahir di Klaten,31 Mei 1967. .Puisinya pernah dimuat di surat kabar berjudul “ Omongan Dua Bocah Desa” ,Potret I dan Potret II. Suka menyanyi dan melatih nasyid, sehingga beberapa puisinya digubah menjadi lagu “Tanam Sejuta Pohon “ lounching festival CGH Kaltim Pos.“Di Pangkuan Bunda “ lagu persembahan untuk Ibu Any SBY pada kunjungan Presiden RI dan Menteri ke Kaltim, “Subhanallah “dan “Pencarianku” di tampilkan pada Education Fair Yayasan Kartika
Nun Jauh di Sana
Nun jauh disana..
Tersebutlah kata-kata nan bijak ,terucap dari bibir penuh hikmat
Di sertai kutipan ayat ,yang menjanjikan nikmat
Meski kutahu itu hanyalah bungkus dari segumpal hasrat
Atas nama nafsu yang menggeliat
Nun jauh di sana
Juga terdengar lantang suara ,seakan membangun gelora muda
Dengan berjuta aksara, berhias kata-kata mutiara
Sembari tangan menepuk dada
Tak lupa sesekali jari telunjuk mengarah kemana-mana
Layaknya Baginda Raja medar sabda
Meski kami tahu , itu semua hanyalah sebentuk kilah dari hati yang resah
Pada keinginan yang tak terjamah
Nun jauh disana
Rupanya ada yang tengah merindu sanjung dari ujung relung hingga palung
Mencari-cari sympati ,mengharap puja –puji dari kanan serta kiri
Bahkan demi semua ini ,Nama Gustipun dibawa-bawa tanpa permisi
Sementara kami menahan gelak takut tersedak
Memandang polah mblekethek anak manusia
Yang ingin lajukan asa semau-maunya .
Tinggal dan tanggalkan etika pada Empunya Dunia .
Meinar Safari Yani
Nasihat Kecil
Kemarilah anakku
Akan kutunjukan padamu
Bunga mekar terluka kumbang
Mengerang di sudut jalanan
Sembab dalam tumpahan linang
Hilang wangi hilang suci
Engggan sambut hangat mentari pagi
Juga pudar hasrat tuk meliuk-liuk
Menari ikuti desiran angin yang membumi
Anakku kini kau harus mengerti
Betapa sepenggal tragedi ini
Adalah episode ketidakpantasan
Menjelma sejumput kenang nan kelam
Dan terserak di zona anak zaman
Balikpapan, 31 Oktober 2018
Meinar Safari Yani ( Assa Kartika ) guru,lahir di Klaten,31 Mei 1967. .Puisinya pernah dimuat di surat kabar berjudul “ Omongan Dua Bocah Desa” ,Potret I dan Potret II. Suka menyanyi dan melatih nasyid, sehingga beberapa puisinya digubah menjadi lagu “Tanam Sejuta Pohon “ lounching festival CGH Kaltim Pos.“Di Pangkuan Bunda “ lagu persembahan untuk Ibu Any SBY pada kunjungan Presiden RI dan Menteri ke Kaltim, “Subhanallah “dan “Pencarianku” di tampilkan pada Education Fair Yayasan Kartika