Heru Mugiarso
Bukan Puisi Biasa
Ini bukan puisi biasa
Kerna ditulis di balik kuitansi mark up
Penggelembungan anggaran kantor
Maka bisa dimengerti
Jika puisi jadi tertuduh dan ikut menanggung dosa
Dan dimintai pertaggung jawaban
Di depan petugas KPK
Atau puisi yang tersurat
Di sela kado ulang tahun selingkuhan
Maka bisa dipahami
Ia kena pasal perzinahan
Di akhirat nanti
Bahkan puisi yang dipesan oleh capres
Buat kampanye dan pencitraan
Pada tahun politik
Tahun depan
Maka bisa diketahui
Ia jadi saksi
Hidup mati
Bahwa
Puisi itu
Juga masih mempan
Atas Uang sogok, gratifikasi dan model amplopan
Puisi Ini bukan puisi biasa
Puisi yang diciptakan dengan cara memperkosa
Diksi, majas dan metafora
Dan segala hiasan piranti bahasa serta tetek bengek
Buat konsumsi zaman
Yang makin mbleketek
Sebab puisi biasa
Hanya laku buat merayu kamu
Agar tetap cinta padaku
Atau hanya berlaku di dunia maya
Yang kini sudah kehilangan Luna..
2018
Heru Mugiarso
Paradok Negeri Hoaks
Tak ada yang lebih sibuk dari negeriku
Yang pekerjaan warga negaranya cuma membikin dan membagi hoaks
Ada hoaks berlabel agama , ada bercap politik atau yang murahan ala selebritis
Selayaknya pekerjaan maka mendatangkan duit dan tak gratis
Tak ada yang lebih riuh dari ini bangsa
Pengguna lima besar medsos di dunia
Selalu sibuk bikin status entah ujaran kebencian atau sindiran
Tapi inilah suara demokrasi yang mesti dimuliakan
Dan anehnya ketika suatu hari di bagian lain negeri ada musibah
Konon lautnya sampai tumpah dan buminya pun merekah
Ada saja yang bikin lelucon hoaks memicu rasa marah
Konon dia mengaku dipukuli dan wajahnya berdarah-darah
Dan sungguh bodohnya para jemaah hoakers ikut-ikutan melawak
Dengan kesumat dan marah yang bikin tergelak-gelak
Tapi begitulah saking mbleketeknya itu lelucon
Akhirnya bikin mereka tampak bego dan kian bloon
Jangan kaget hidup di negeri mbleketek
Soal hukum selalu memandang bulu ketek
Kalau rakyat jelata menyebar hoaks akan dibui
Maka cukup dimaafkan lahir dan bathin bila pelakunya petinggi dan politisi.
2018
Heru Mugiarso, lahir di Purwodadi Grobogan, 2 Juni 1961. Menulis puisi sejak masih duduk di bangku SMP. Karya-karya berupa puisi, esai dan cerpen serta artikel di muat di berbagai media lokal dan nasional. Sekitar enam puluhan judul buku memuat karya-karyanya.Penghargaan yang diperoleh adalah Komunitas Sastra Indonesia Award 2003 sebagai penyair terbaik tahun 2003 Namanya tercantum dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2017.)Sebagai nara sumber acara sastra pada program BIANGLALA SASTRA SEMARANG TV. Juga, Pembina Komunitas Lentera Sastra mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Unnes.
Bukan Puisi Biasa
Ini bukan puisi biasa
Kerna ditulis di balik kuitansi mark up
Penggelembungan anggaran kantor
Maka bisa dimengerti
Jika puisi jadi tertuduh dan ikut menanggung dosa
Dan dimintai pertaggung jawaban
Di depan petugas KPK
Atau puisi yang tersurat
Di sela kado ulang tahun selingkuhan
Maka bisa dipahami
Ia kena pasal perzinahan
Di akhirat nanti
Bahkan puisi yang dipesan oleh capres
Buat kampanye dan pencitraan
Pada tahun politik
Tahun depan
Maka bisa diketahui
Ia jadi saksi
Hidup mati
Bahwa
Puisi itu
Juga masih mempan
Atas Uang sogok, gratifikasi dan model amplopan
Puisi Ini bukan puisi biasa
Puisi yang diciptakan dengan cara memperkosa
Diksi, majas dan metafora
Dan segala hiasan piranti bahasa serta tetek bengek
Buat konsumsi zaman
Yang makin mbleketek
Sebab puisi biasa
Hanya laku buat merayu kamu
Agar tetap cinta padaku
Atau hanya berlaku di dunia maya
Yang kini sudah kehilangan Luna..
2018
Heru Mugiarso
Paradok Negeri Hoaks
Tak ada yang lebih sibuk dari negeriku
Yang pekerjaan warga negaranya cuma membikin dan membagi hoaks
Ada hoaks berlabel agama , ada bercap politik atau yang murahan ala selebritis
Selayaknya pekerjaan maka mendatangkan duit dan tak gratis
Tak ada yang lebih riuh dari ini bangsa
Pengguna lima besar medsos di dunia
Selalu sibuk bikin status entah ujaran kebencian atau sindiran
Tapi inilah suara demokrasi yang mesti dimuliakan
Dan anehnya ketika suatu hari di bagian lain negeri ada musibah
Konon lautnya sampai tumpah dan buminya pun merekah
Ada saja yang bikin lelucon hoaks memicu rasa marah
Konon dia mengaku dipukuli dan wajahnya berdarah-darah
Dan sungguh bodohnya para jemaah hoakers ikut-ikutan melawak
Dengan kesumat dan marah yang bikin tergelak-gelak
Tapi begitulah saking mbleketeknya itu lelucon
Akhirnya bikin mereka tampak bego dan kian bloon
Jangan kaget hidup di negeri mbleketek
Soal hukum selalu memandang bulu ketek
Kalau rakyat jelata menyebar hoaks akan dibui
Maka cukup dimaafkan lahir dan bathin bila pelakunya petinggi dan politisi.
2018
Heru Mugiarso, lahir di Purwodadi Grobogan, 2 Juni 1961. Menulis puisi sejak masih duduk di bangku SMP. Karya-karya berupa puisi, esai dan cerpen serta artikel di muat di berbagai media lokal dan nasional. Sekitar enam puluhan judul buku memuat karya-karyanya.Penghargaan yang diperoleh adalah Komunitas Sastra Indonesia Award 2003 sebagai penyair terbaik tahun 2003 Namanya tercantum dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2017.)Sebagai nara sumber acara sastra pada program BIANGLALA SASTRA SEMARANG TV. Juga, Pembina Komunitas Lentera Sastra mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Unnes.