TEKS SULUH


Senin, 26 November 2018

Heru Mugiarso Bukan Puisi Biasa

Heru Mugiarso


Bukan Puisi Biasa

Ini bukan puisi biasa
Kerna ditulis di balik kuitansi  mark up
Penggelembungan anggaran kantor
Maka bisa dimengerti
Jika puisi  jadi tertuduh dan ikut menanggung dosa
Dan dimintai pertaggung jawaban
Di depan petugas KPK

Atau puisi yang tersurat
Di sela kado ulang tahun selingkuhan
Maka bisa dipahami
Ia kena pasal perzinahan
Di akhirat nanti

Bahkan puisi yang dipesan oleh capres
Buat kampanye dan pencitraan
Pada tahun politik
Tahun depan
Maka bisa diketahui
Ia jadi saksi
Hidup mati
Bahwa
Puisi itu
Juga  masih mempan
Atas Uang sogok, gratifikasi dan  model amplopan

Puisi Ini bukan puisi biasa
Puisi yang diciptakan dengan cara memperkosa
Diksi, majas dan metafora
Dan segala hiasan  piranti bahasa  serta tetek bengek
Buat konsumsi zaman
Yang  makin mbleketek

Sebab puisi  biasa
Hanya laku buat merayu kamu
Agar tetap  cinta padaku
Atau hanya berlaku di  dunia maya
Yang kini  sudah kehilangan Luna..
2018

























Heru Mugiarso

Paradok Negeri Hoaks

Tak ada yang lebih sibuk dari negeriku
Yang pekerjaan warga negaranya cuma membikin dan membagi hoaks
Ada hoaks berlabel agama , ada bercap politik  atau yang murahan ala selebritis
Selayaknya pekerjaan  maka mendatangkan duit  dan tak gratis

Tak ada yang lebih riuh dari ini  bangsa
Pengguna  lima besar medsos di dunia
Selalu sibuk bikin status entah ujaran kebencian atau sindiran
Tapi inilah suara demokrasi yang mesti dimuliakan

Dan anehnya ketika suatu hari  di bagian lain negeri ada musibah
 Konon lautnya sampai tumpah  dan buminya pun merekah
Ada saja yang bikin lelucon hoaks memicu rasa marah
Konon dia mengaku dipukuli dan wajahnya berdarah-darah

Dan sungguh bodohnya  para jemaah hoakers  ikut-ikutan  melawak
Dengan kesumat dan marah yang bikin tergelak-gelak
Tapi begitulah saking mbleketeknya  itu lelucon
Akhirnya bikin mereka tampak bego dan kian bloon

Jangan kaget hidup di negeri mbleketek
Soal hukum  selalu memandang bulu ketek
Kalau rakyat jelata menyebar hoaks akan dibui
Maka  cukup dimaafkan lahir dan bathin bila pelakunya petinggi dan politisi.
2018







Heru Mugiarso, lahir di Purwodadi Grobogan, 2 Juni 1961. Menulis puisi sejak masih duduk di bangku SMP.  Karya-karya berupa puisi, esai dan cerpen serta artikel di muat di berbagai media lokal dan nasional. Sekitar enam puluhan judul buku  memuat karya-karyanya.Penghargaan yang diperoleh adalah Komunitas Sastra Indonesia Award 2003 sebagai penyair terbaik tahun 2003 Namanya tercantum dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2017.)Sebagai nara sumber acara sastra pada program BIANGLALA SASTRA SEMARANG TV. Juga, Pembina Komunitas Lentera Sastra mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Unnes.