14.
Dasuki Kosim
Hatimu Bagai Batu
Tak menaruh iba padaku
Menanggung rindu menantimu
Lenyap tanpa harapan mengurung waktu
Malam sunyi
Dusun-dusun larut dalam kegelapan
Mengingatkan memori akan kemesraan
Yang terpisah dari kenyataan
Kuberikan segalanya
Kugadaikan urat nadiku demi kebhagiaan
Kepuasan telah berlalu
Meratap tersingkir pada nasib
Bagiku polos tak pernah paham masa depan
Tak menghiraukan masalah berat
Habis manis sepah dibuang
Sepuluh tahun lamanya membeku
Rasa dingin bagai salju
Tak gairah mencicipi, merasakan nikmat cinta
Dulu mati membeku kini hidup bergelora
Kau datang tanpa undanganku
Kau tanamkan cinta padaku
Setelah itu kau tinggalkan diriku
Mengapa kau datang bila untuk pergi
Memang kau buat aku senang
Namun kau sakiti gertusuk merana
Hingga kini terngiang penodaan hanyalah
penyesalan hidup penuh duri
Indramayu, 29 Maret 2017