TEKS SULUH


Rabu, 12 April 2017

Puisi karya Mohamad Amrin (Amrin Moha) di Lumbung Puisi Jiid V



23.
Mohamad Amrin (Amrin Moha)

MALAM LAKNAT

Mereka membunuhnya sebelum tengah malam
Ia tak sempat bermimpi duduk di atas kursi pelaminan
Ia menjerit "tolong, jangan!"
Dengan nada dan muka ketakutan
Darah semakin mendidih
Seluruh tubuhnya kesakitan
Kaki ditendang tangan dilipat
Punggung dibacok dada diremas
Tanpa ampun
Malam dingin suara disumpal kain
Mata memerah hujan dalam batin
"ibu, aku tak mau mati muda"
Menyeka air mata semakin membabi buta
Darah segar menghitam bercampur tanah
Tubuh terguling bulan tenggelam disiram air mani
Dan wajah tertelan warna kelam
Malam menggali kuburan gadis tak tahu dosa
Laknat!!
Cirebon, 12 oktober 2016












Mohamad Amrin (Amrin Moha)

BAPAK RAKUS
Bapak menidurinya setiap hari
Istrinya tunanetra usia empat puluh tahun
Merasa masih perkasa
Tak peduli sedang haid
Yang penting nafsu hewani terbenam
Malam penuh setan
Gerimis dan bau amis
Bapak diam-diam masuk kamar
Sorot matanya seperti maling
Wajahnya seperti anjing kelaparan
Bapak menidurinya setiap hari
Padahal anaknya masih dibawah umur
Kelas enam sekolah dasar
Bapak terus menidurinya setiap malam
Dan mimpi anaknya terbenam
Cirebon, 28 maret 2017