TEKS SULUH


Rabu, 12 April 2017

Puisi Karya Agustaf Triono di Lumbung Puisi Jilid V



7.
Agustav Triono

Mimpi Semalam

Seorang bocah umur dua belasan nikmat tidur berselimut embun
Padahal hari beranjak pagi namun mata tak ingin dibuka
Tubuh merindu mimpi semalam gerimis yang ritmis

Ibunya membangunkan menyipratnyipratkan air ke wajahnya
Antara tidur terjaga sang anak mencaricari rasa semalam
Benarkah hadir kembali?
Tapi kenapa di wajah bukan di tempat semalam gerimis

Sang ibu kini mengguyurnya dengan secangkir air
Anakpun bangun mendapati tubuhnya kuyup air mengalir

Di celanalah yang paling basah

2017






Agustav Triono

Bila...
Bila mata mudamu bersitatap dengan lawan jenismu yang kau suka
Lalu serseran rasamu maka tahanlah nikmati saja serseranmu itu
Hingga hatimu berbungabunga

Jika kulitmu bersentuhan dengan pujaan hatimu
Lalu berdebardebar dadamu Simpanlah lantas tanam dalamdalam di jiwa
Tunggu sampai saatnya tumbuh

Saat engkau berbincang serius, bercanda gurau dengan kekasihmu
Lalu dirimu tak mau beranjak segera
bahkan ingin nempel erat menyatu
Lantas anganmu melayanglayang
Seolah menjelma Kamajaya dan Kamaratih
Maka ijab qabul lah

Bila telah niat bulat
Bila telah gemuruh sungguh
Bila telah matang jiwa yakin hati
Lalu nunggu apa lagi?
Segeralah berlayar
Arungi liuk liku bahtera hidup!

2017



Agustav Triono, Lahir di Banyumas,26 Agustus 1980. Bergiat di Teater TUBUH Purwokerto, PENA MAS Banyumas, Komunitas HTKP Purwokerto dan Komunitas KATASAPA Purbalingga. Menulis puisi, cerpen, dan naskah drama/teater. Karya-karyanya pernah termuat di beberapa media massa dan dibuku antologi antara lain Balada Seorang Lengger (2011), Cindaga (2012), Jejak Sajak (2012), Dari Sragen Memandang Indonesia (2012), Spring Fiesta (2013), Puisi Menolak Korupsi 2a (2013), Tifa Nusantara (2013),  Iwak Gendruwo (2014), Duka Gaza Duka Kita (2014), Memo untuk Presiden (2014), Memo untuk Wakil Rakyat (2015), Puisi Sakkarepmu (2016), dan Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia IV (2016), tinggal di Banjarnegara.