TEKS SULUH


Rabu, 12 April 2017

Puisi-puisi Gampang Prawoto di Lumbung Puisi jilid V



19.
Gampang Prawoto

Lingsir Kata

sebatas  kata  merajut ukara
pelepas dahaga mendaki rindu
lingsir baitbait menorah wajah senja
telanjang matamu bening telaga
ingin aku berkaca menatap sulur muda
bersemi berahi dari kerak batang setengah kering
termakan musim.
telanjang bibirmu laksana anggur
memerah maron
ingin aku bisikkan desah ayat rindu
melumat manisnya gulagula.
telanjang dadamu
membuncah anganku semasa kecil
“menggambar bebas” kata bu guru
dua buah gunung kembar menjulang tinggi
mengapit semburat terbit mentari.
telanjang rambutmu
tergerai angin anggun menyapa
detik, menit mengeja kecantikan alam
maneka warna.
telanjang tubuhmu
sebatas  kata  merajut ukara
pelepas dahaga mendaki rindu
lingsir baitbait menorah wajah senja.
Sastrowidjojo, 07122016



Gampang Prawoto

           Permainan Purba Tanpa Helai Benang

ingatkah  kau
pada  permainan  purba
seakan  kita  telanjang tanpa  helai  benang
padahal   rumput - rumput  pinggir  kali  menjadi  tapih
permainan  kanak - kanak  tanpa  kata  lelah
tanda koma  bukan bermakna  tabu
karena  kejernihan  air  sungai
telah  menanamkan tetes  bening pada akal
mengakar  rasa
dari  bijibiji  buah  yang jauh dari dakwa-sangka
persetubuhan  yang  menggila
sari  kemasan - kemasan birahi
teracik  pada  cawan
cawan nafsu percintaanmu.

ingatkah  kau
pada  permainan  purba
seakan  kita  telanjang tanpa  helai  benang
saat  gendhing langgam wuyung
merasuk  pada  sejuk  keheningan rasa
ada dingin  yang menggoda
sesungguhnya kita  sama
mengharap  kehangatan menjelma kata-kata.

ingatkah  kau
pada  permainan  purba
seakan  kita  telanjang tanpa  helai  benang
"bolehkah aku pinjam jaritmu"
dibawah temaram purnama
kita  bermain seadanya
karena kita hanya berdua .

langgam wuyung masih
masih mengirama diantara permainan purba
ingatkah  kau
pada  permainan  purba
seakan  kita  telanjang tanpa  helai  benang
padahal jarit pemberian biyungmu
hanya  sebagian yang   aku lilitkan
untuk permainan.

Gampang Prawoto ,Lahir  Bojonegoro, 23 OKTOBER 1971. Tinggal di   desa Pejambon, Kec. Sumberrejo, Bojonegoro, Jawa Timur (62191), Sehari-harinya mengajar di sekolah terpencil tepatnya di SDN Pejambon Sumberrejo Bojonegoro,  Aktif di Sanggar Sastra ( PSJB ) Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro  dan  KOSTELA ( Komunitas Sastra Teater Lamongan). Puisi dan guritnya yang pernah diterbitakan diantaranya Antologi tunggal (stensil) ”Babat Windu,1997” . Penyair ini juga kerap mengikuti antologi bersama nasional yang digagas berbagai komunitas sejak tahun 1998 serta puisinya dimuat di berbagai media baik regional maupun nasional.