19.
Gampang
Prawoto 
Lingsir Kata
sebatas 
kata  merajut ukara
pelepas dahaga mendaki rindu
lingsir baitbait menorah wajah senja
telanjang matamu bening telaga
ingin aku berkaca menatap sulur muda
bersemi berahi dari kerak batang setengah
kering 
termakan musim.
telanjang bibirmu laksana anggur
memerah maron
ingin aku bisikkan desah ayat rindu
melumat manisnya gulagula. 
telanjang dadamu
membuncah anganku semasa kecil
“menggambar bebas” kata bu guru
dua buah gunung kembar menjulang tinggi
mengapit semburat terbit mentari.
telanjang rambutmu
tergerai angin anggun menyapa
detik, menit mengeja kecantikan alam
maneka warna. 
telanjang tubuhmu
sebatas 
kata  merajut ukara
pelepas dahaga mendaki rindu
lingsir baitbait menorah wajah senja.
Sastrowidjojo, 07122016
Gampang Prawoto
           Permainan Purba Tanpa
Helai Benang
ingatkah 
kau 
pada 
permainan  purba 
seakan 
kita  telanjang tanpa  helai 
benang 
padahal  
rumput - rumput  pinggir  kali 
menjadi  tapih 
permainan 
kanak - kanak  tanpa  kata 
lelah 
tanda koma 
bukan bermakna  tabu 
karena 
kejernihan  air  sungai 
telah 
menanamkan tetes  bening pada akal
mengakar 
rasa 
dari 
bijibiji  buah  yang jauh dari dakwa-sangka 
persetubuhan  yang 
menggila 
sari 
kemasan - kemasan birahi 
teracik 
pada  cawan 
cawan nafsu percintaanmu. 
ingatkah 
kau 
pada 
permainan  purba 
seakan 
kita  telanjang tanpa  helai 
benang 
saat 
gendhing langgam wuyung 
merasuk 
pada  sejuk  keheningan rasa 
ada dingin 
yang menggoda 
sesungguhnya kita  sama 
mengharap 
kehangatan menjelma kata-kata. 
ingatkah 
kau 
pada  permainan 
purba 
seakan 
kita  telanjang tanpa  helai 
benang 
"bolehkah aku pinjam jaritmu" 
dibawah temaram purnama 
kita 
bermain seadanya 
karena kita hanya berdua . 
langgam wuyung masih 
masih mengirama diantara permainan purba 
ingatkah 
kau 
pada 
permainan  purba 
seakan 
kita  telanjang tanpa  helai 
benang 
padahal jarit pemberian biyungmu 
hanya 
sebagian yang   aku lilitkan 
untuk permainan.
Gampang Prawoto ,Lahir  Bojonegoro, 23 OKTOBER 1971. Tinggal di   desa Pejambon, Kec. Sumberrejo, Bojonegoro,
Jawa Timur (62191), Sehari-harinya mengajar di sekolah terpencil tepatnya di
SDN Pejambon Sumberrejo Bojonegoro,  Aktif
di Sanggar Sastra ( PSJB ) Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro  dan 
KOSTELA ( Komunitas Sastra Teater Lamongan). Puisi dan guritnya yang
pernah diterbitakan diantaranya Antologi tunggal (stensil) ”Babat Windu,1997” .
Penyair ini juga kerap mengikuti antologi bersama nasional yang digagas
berbagai komunitas sejak tahun 1998 serta puisinya dimuat di berbagai media
baik regional maupun nasional.