26.
Muhammad Daffa,
Detak waktu
Kudengar detak waktu di dadamu pecah dan
melenting ke pekarangan tubuh
Ada yang ingin bertemu dan kau katakan
jangan
Sebab sekarang bukan waktu yang tepat
untuk melumbar perasaan
Sepasang mataku yang jaga
Ingin menyelam ke rahasia matamu lebih
lama
Tapi jarak telanjur membentang
Perasaan jadi korban pertama bagi rindu
tertanam sedalam ini.
2017
Muhammad Daffa,
Beranda Kupu-kupu
Pertemuan ini terjadi begitu saja di
beranda
Sambil menunggu secangkir kopi terhidang,
Kau kejar seekor kupu-kupu. Melulu terpaku
badannya
Ketika matamu tak sengaja menatap padanya
demikian lama.
Seekor kupu-kupu telah menggodamu dengan
rindu.
Kau meminum secangkir kopi yang baru
terhidang, berharap masih ada jalan terpilih
Untuk mencari seseorang di masa lalumu
yang hancur.
Hingga terbit pertanyaan, dari mulut yang
sangat ingin merayu
Di mana bisa kutemukan bagian dari adegan
masa lalumu yang telah usai?
2017
Muhammad Daffa,
Memandang Hujan
Hujan tanpa rasa bersalah turun ke likat
pipimu
Memandang lama ke dalam sepasang mata
Ia ingin tahu rahasia apa telah kau garap
ketika tengah pejam
Dalam tidur dinihari. Mungkin luka yang
mekar setelah masa lalu menetap
Pada kenangan berliku.
2017