TEKS SULUH


Rabu, 12 April 2017

Puisi-puisi Muhammad Daffa di Lumbung Puisi Jilid V



26.
Muhammad   Daffa,

Detak waktu

Kudengar detak waktu di dadamu pecah dan melenting ke pekarangan tubuh
Ada yang ingin bertemu dan kau katakan jangan
Sebab sekarang bukan waktu yang tepat untuk melumbar perasaan
Sepasang mataku yang jaga
Ingin menyelam ke rahasia matamu lebih lama
Tapi jarak telanjur membentang
Perasaan jadi korban pertama bagi rindu tertanam sedalam ini.
2017

















Muhammad   Daffa, 

Beranda Kupu-kupu

Pertemuan ini terjadi begitu saja di beranda
Sambil menunggu secangkir kopi terhidang,
Kau kejar seekor kupu-kupu. Melulu terpaku badannya
Ketika matamu tak sengaja menatap padanya demikian lama.
Seekor kupu-kupu telah menggodamu dengan rindu.
Kau meminum secangkir kopi yang baru terhidang, berharap masih ada jalan terpilih
Untuk mencari seseorang di masa lalumu yang hancur.
Hingga terbit pertanyaan, dari mulut yang sangat ingin merayu
Di mana bisa kutemukan bagian dari adegan masa lalumu yang telah usai?
2017












Muhammad   Daffa, 
Memandang Hujan
Hujan tanpa rasa bersalah turun ke likat pipimu
Memandang lama ke dalam sepasang mata
Ia ingin tahu rahasia apa telah kau garap ketika tengah pejam
Dalam tidur dinihari. Mungkin luka yang mekar setelah masa lalu menetap
Pada kenangan berliku.
2017