28.
Najibul Mahbub
Panggil Aku Pelacur
panggil saja
aku pelacur
yang melacur
dalam kesunyian birahi
menerobos dalam
kegalauan diri
menghasrat kerinduan onani
panggil aku
pelacur
yang melacur dalam keteguhan
yang menerobos surga
yang diidamkan
dan mendekatkan
pada neraka jahanam
panggil saja
aku pelacur
yang selalu
membuat galau
dalam peraduan
yang abuabu
yang sudah tidak tabu
Adzab Siksa kan menunggunya
Pekalongan, 13 Maret 2013
Najibul Mahbub
Salome
Woi, ada Salome
Di lokalisasi ujung gang
Belakang pasar
Yang dapat kau temukan
Dengan bayaran ratusan
Bahkan puluhan
Ia tak kan menolak
Jika kau rayu
Dengan selembar kertas ratusan
Tapi jangan
Kau rayu hanya dengan gombalan
Salome tak kan mau dengan cocotmu
Yang bau kemenyan
Kecuali kau sudah menjadi pacar
Salome masih
Berdiri di ujung gang
Sambil menghisap
Rokok sebatang
Menanti sang mata keranjang
sambil melirikkan
Sesekali mengedipakan matanya
Yang binal
Ketika lelaki tampan
Datang lewat berjalan
Merayu bapak setengah baya
Lalu masuk di bilik kemesraan
Dua tiga ronde terlampui
Salome tak jua tepar
Satu Dua Ratus
Ia kantongi dari dua tiga
Lelaki pelanggan
Targetnya pun belum juga
Penuh
Salome tetap
Kembali bersolek
Setelah tiga ronde lelaki tua itu
Tergolek
Salome
Kembali ke ujung gang
Dengan nafas sedikit tersengal
Akibat hantaman tumpul yang bertubi
Dua batang pun habis
Masuk kali ke tiga rokok itu mulai dihisap
Tamu pun tak kunjung hinggap
Pukul tiga sudah
Jam berdenting
Salome bergegas pulang
Menyusu Si Anak yang baru saja dilahirkan
Pekalongan 4 April 2017