44.
Syahriannur Khaidir
Malam Gagap
Aku
larut berbenah di sampingmu
Merangkai
bisikan lena
Bintik-bintik
keinginan mendaki pacu
Liukan
tangga tubuhmu memilu
Menapaki
gerbang terbang langit
Cengkeraman
rancu gancu
Mengacak
dengus usus
Ada
pena kesan tertulis
Dibalik
gaun temaram
Selembar
selimut meradang
Keringat
basah memuji desah
Dalam
canda malam bedebah
Tak
ingin membeku kaku menunggu
Sampang,
11/01/17
Syahriannur Khaidir
Tarian Temaram
Lelaki
kecil yang terkapar
Dililitan
jarik kumal
Lalu
seok wanita yang beringsut
Sambil
melirikan senyum lega
Meniti
jejak menjauh
Dibuntalan
handuk setengah dada
Sambil
menenggak kendi kegirangan
Lalu
bercermin lenggokan peragawati
Aku
mengusung tanya
Nyenyakah
tidurmu di awan?
Godaan
gerimis tak usai di kamarmu
Mendekatlah!
Aku
inginkan puting beliung
Melumaskan
keakuan otot beku
Dalam
tarian jemari birahimu
Sampang,
17/01/17
Syahriannur Khaidir
Maumu juga mauku
Sebelum
malam berkeringat lagi
Mendudukan
gigil mengejek desah
Lampu
remang-remang mengintip
Nyamuk
yang coba berbaur tertindih
Suaraku
dan cakaran lembutmu
Mengantar
sipu ranjang meringkik
Sepi
menjadikan pasar malam terbatas
Sisa-sisa
dingin terebus ah oh
Kita
terkapar melintasi taman
Tak
berpenghuni diujung pagi
Sampang,
05/01/17