Ali
Syamsudin Arsi
Ia Lekat di Pelupuk Mata
aku
pernah kecil dan tak punya daya berlari di antara semak daun embun bahkan
ranting duri - ia lekat di pelupuk mata - geriap sungai kecil aku pernah
berenang bahkan hampir tenggelam pada pasir di dasarnya - ia lekat di pelupuk
mata - suara-suara yang dahulu aku ingat semakin berloncatan di dahan-dahan
pohon enau pohon buah karet dan daun-daun pisang sebagai kenangan – terasa
sangat purba -
sebatas
apa bila rinduku pada rimbun kembali melambai agar pulangku adalah bagian dari
kerinduan langka nun jauh sudah jejak kaki berjarak nian dari detak akar-akar
padi
ia
lekat di pelupuk mata
ibuku
menyatukan daun-daun pisang lantas dibawa ke tengah pasar untuk ditawarkan aku
ikut di sampingnya dengan langkah kecil tatapan mata kecil dan harapan-harapan
kecil – aku pernah kecil dan tak punya daya ketika berlari di jalan setapak
yang berkelok-kelok menuju arus sungai berpasir dengan jamban-jamban pemandian
– kecipaknya aku sangat merindukan
ia
lekat di pelupuk mata
akar-akar
padi dalam lumpur mengisyaratkan agar aku lekas-lekas kembali
/asa,
banjarbaru, juli 2014
Ali Syamsudin Arsi
lahir di Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah, Prov. Kalimantan Selatan. Kini tinggal di kota Banjarbaru, Prov. Kalsel. Pendiri dan Ketua Forum Taman Hati, diskusi sastra dan lingkungan, bersama M. Rifani Djamhari. Pendiri dan Pembina Sanggar Sastra Satu Satu Banjarbaru.
Karya –aryanya antara lain :1. Negeri Benang Pada Sekeping Papan (Tahura Media, Banjarmasin, Januari 2009). 2. Tubuh di Hutan Hutan (Tahura Media, Banjarmasin, Desember 2009). 3. Istana Daun Retak (Framepublishing, Yogyakarta, April 2010). 4. Bungkam Mata Gergaji (Framepublishing, Yogyakarta, Februari 2011).
Tahun 1999 menerima hadiah sastra dari Bupati Kabupaten Kotabaru. Tahun 2005 menerima hadiah seni bidang sastra dari Gubernur Kalimantan Selatan. Tahun 2007 menerima hadiah sastra bidang puisi dari Kepala Balai Bahasa Banjarmasin. Tahun 2012 menerima penghargaan pada acara Tadarus Puisi & Silaturrahmi Sastra, Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Pariwisata, Budaya dan Olah Raga. Pada malam Tadarus Puisi dan Silaturrahmi Sastra tahun 2014 kembali mendapat penghargaan sastra oleh Pembko Banjarbaru melalui Dewan Kesenian Kota Banjarbaru, penilaian berdasarkan standar kekaryaan dan aktifitas bersastra. Penyair ini tinggal di Banjarbaru.