TEKS SULUH


Selasa, 02 September 2014

Diah Budiana

Diah Budiana

Sajak Sate Bandeng

Di sebelah gelombang api kompor bumi
Juga keroncong perut yang mendiami telaga matamu
Bertahuntahun kau buang duri dan kotoran ditubuhku
Membebatku dengan dada tidur
Namun semakin lama jarum jam serupa pisau yang
Mengerat daging dan tulang
Aku menggeletar bagai pepesan kosong

Dunia adalah santan mengambang dan tenaga parutan
Membaur gula merah, ketumbar, bawang goreng, jinten, dan garam
Semilirkan darah waktu
Daging ditubuhku terus memikser iman
Satu telur mengocok seribu matahari

Ibu membungkusku dengan daun pisang
Jarijari keriputnya mengeringkan airmataku
Yang terjepit bambu jarak
Dikukus kehidupan mengepulkan asap bangga
Ku tahu bandeng mentahmu ini telah matang
Cekatan ibu membuat sate bandeng agar tidak gosong.

Serang, Banten, 5 Juni 2014.

*Sate Bandeng adalah makanan khas kota Banten.




Diah Budiana
Lahir 14 April 1989 . Penyair muda berbakat ini mengisi brbagai antologi nasional, penyair iniadalah bekerja pula sebagai editor bahasa di Harian Umum Seputar Indonesia (Koran SINDO).