Dhinar Nadi Dewii
Memori Kecil : Lumpur Lapindo
aku nyanyi sepi
pada tangga nada tak berarti
retak melawan jam yang berdetak
dalam mimpi impian tak berarak
aku nyanyi tanpa nyali
suara alam dulu kudengar jeli
kini tersumbat genang lumpur-lumpur
ah, mungkinkah aku yang salah melindur?
oh, aku ingat kecilku dulu
terbukalahingatan masa lalu
aku berlari-lari sumringah
menarik mobil kulit jeruk tanpa jengah
tarik-ulurkan tali layang tanpa gundah
berlomba sepeda pelan tanpa resah
menghirup udara yang dianugerah
aku menyeka masa kala kanak di desa
dari desa asri yang ramai suara ngaji
juga dipenuhi gedung-gedung industri
aku sedang berdiri terngiang ngilu kini
menahan pilu mengharu pada tanah yang berubah kelabu
oh, rumahku dulu tak begini
sawah-sawah hijau asri
memendar wangi embun-embun pagi
capung-capung datang mengitari
kini, kemana mereka pergi?
tiba-tiba oksigen yang kureguk berubah metana busuk
tangga-tangga rumahku basah terkubur lumpur
melebar dan menuntutku tak tetap tinggal
sedih, kecewa, memegang kesal
dimana halaman yang kesebut kampung?
kampung tempatku dilahirkan dulu
rumah yang kurindu
kurindu ‘tika pulang dari tempatku beradu
aku nyanyi sepi dan tanpa nyali
dalam mimpi-mimpi terkubur memori
Kartasura, 27/07/2014
Dhinar Nadi Dewii
Lahir di Blora, 11 November 1990. Menulis puisi di berbagai antologi bersama regional dan nasional.Mahasiswa . Tinggal di Kulonprogo Yogyakarta.
Memori Kecil : Lumpur Lapindo
aku nyanyi sepi
pada tangga nada tak berarti
retak melawan jam yang berdetak
dalam mimpi impian tak berarak
aku nyanyi tanpa nyali
suara alam dulu kudengar jeli
kini tersumbat genang lumpur-lumpur
ah, mungkinkah aku yang salah melindur?
oh, aku ingat kecilku dulu
terbukalahingatan masa lalu
aku berlari-lari sumringah
menarik mobil kulit jeruk tanpa jengah
tarik-ulurkan tali layang tanpa gundah
berlomba sepeda pelan tanpa resah
menghirup udara yang dianugerah
aku menyeka masa kala kanak di desa
dari desa asri yang ramai suara ngaji
juga dipenuhi gedung-gedung industri
aku sedang berdiri terngiang ngilu kini
menahan pilu mengharu pada tanah yang berubah kelabu
oh, rumahku dulu tak begini
sawah-sawah hijau asri
memendar wangi embun-embun pagi
capung-capung datang mengitari
kini, kemana mereka pergi?
tiba-tiba oksigen yang kureguk berubah metana busuk
tangga-tangga rumahku basah terkubur lumpur
melebar dan menuntutku tak tetap tinggal
sedih, kecewa, memegang kesal
dimana halaman yang kesebut kampung?
kampung tempatku dilahirkan dulu
rumah yang kurindu
kurindu ‘tika pulang dari tempatku beradu
aku nyanyi sepi dan tanpa nyali
dalam mimpi-mimpi terkubur memori
Kartasura, 27/07/2014
Dhinar Nadi Dewii
Lahir di Blora, 11 November 1990. Menulis puisi di berbagai antologi bersama regional dan nasional.Mahasiswa . Tinggal di Kulonprogo Yogyakarta.