TEKS SULUH


Selasa, 02 September 2014

En Kurliadi Nf

En Kurliadi Nf
Gubuk Kami
: kapung ragang

di sini, gubuk kami berdiri dan kami bangun
dengan ladang dan kicau burung terbang
bilik pintu dari bambu kuning
jendela tanpa kaca juga
atap dari rumbia kuning campuran kolare
yang di senjai kekeringan

gubuk ini kami bangun dengan keringat kuning
pagi yang merapat pada senja
ternak yang dilepas ke ladang
sedangkan bila terbangun dari tidur
sungai mengirim kecipak airnya kehilir
ke tanah seberang, tempat jagung dan padi tumbuh juga
batu yang kanvas diantara hutan belukar

bila malam larut dan beranjak :bulan mengapung
ke halaman, membuka celana
mematangkan rindu yang diperam bulan

perempuan-perempuan yang dipanggil ibu
oleh anak-anaknya, membuka rahim surganya
sejak kabar magrib membakar sepi
di lenca' kaju ia telah menggantung nasib
yang berputar merapal hidup
berpendar meruangi segala risalah waktu
yang tinggal ampas pada tubuhnya

gubuk ini kami bangun dengan kasih sayang
jauh dari kota-kota yang telanjang
udaranya yang mengapung diantara deru dedaun
musim menyusui aksara hujan
membuat cinta, menyisakan doa
yang halimun : tak pernah sirna
kami ucapkan di beranda sajadah

di sini, gubuk kami berdiri
dengan seribu doa dan cahaya
yang tak akan pernah mati
sampai kami tandas usia
  
gili-genting, 2013


En Kurliadi Nf
nama pena dari Kurliadi lahir di kepulauan giligenting sumenep Madura, salah satu alumni pondok pesantren mathali’ul anwar pangarangan sumenep, menulis karya sastra berupa puisi, cerpen, novel, roman, pantun ,esai dan lainlain.dalam dua dua bahasa ( Indonesia dan Madura ) beberapa karyanya juga pernah dipublikasikan di media massa seperti “ horizon dan media regionaldan nasionallainnya serta dibeberapa antologi bersama nasional. Tinggal di Bekasi Jawa Barat.