Moh. Ghufron Cholid
TERKENANG KAMPUNG HALAMAN
Kemilau tanah rantau
Sirna, saat aroma tembakau
Menebar pukau di taman kalbu
Terkenang kampung halaman
Terkenang kebersamaan
Yang mampu memejamkan mata kebencian
Terkenang kampung halaman
Membayang wajah Madura
Yang begitu pesona
Rindang pohon tatakrama
Terkenang kampung halaman
Teringat perjalan doa
Yang melahirkan cahaya
Dalam segenap cinta
Yang tak pernah tunai walau dibayar emas permata
Madura, 19 April 2014
Moh Ghufron Cholid
, pendiri Dengan Puisi Kutebar Cinta, karya-karya
terbit dalam berbagai antologi baik di dalam maupun luar negeri. Tinghgal di Kedungdung Sampang Madura.
TERKENANG KAMPUNG HALAMAN
Kemilau tanah rantau
Sirna, saat aroma tembakau
Menebar pukau di taman kalbu
Terkenang kampung halaman
Terkenang kebersamaan
Yang mampu memejamkan mata kebencian
Terkenang kampung halaman
Membayang wajah Madura
Yang begitu pesona
Rindang pohon tatakrama
Terkenang kampung halaman
Teringat perjalan doa
Yang melahirkan cahaya
Dalam segenap cinta
Yang tak pernah tunai walau dibayar emas permata
Madura, 19 April 2014
Moh Ghufron Cholid
, pendiri Dengan Puisi Kutebar Cinta, karya-karya
terbit dalam berbagai antologi baik di dalam maupun luar negeri. Tinghgal di Kedungdung Sampang Madura.