TEKS SULUH


Minggu, 04 Juni 2017

Abu Ma'mur MF : Ganar



66. Abu Ma’mur MF

Ganar

ramadan kali kesekian, aku masih diriuhi pertanyaan-
pertanyaan, serupa petasan, dari dalam kepala. ritual
yang sejatinya sakral menjadi sekadar agenda tahunan
yang kemarau dan profan. Sengat perjalanan memantik
dahaga paling purba

(betapa nyaring kerinduan memasuki rahim sunyi kembali)

puasa adalah upaya menanam sebijih puisi dalam diri
membuhul keliaran binatang
merangkul pendaran bintang
memasuki rentang memupuk kepedulian pada derita sesama

(betapa tak gampang meleburkan kata dalam laku)

ramadan kali kesekian, satu titik belum jua kutemukan
entah berapa kelokan kulalui. ada banyak hal belum
kupahami. ada banyak ayat menghampari semesta belum
kutafakuri. aku terdampar dalam keterbatasan dan
kerawanan narasi indrawi

Ketanggungan, 2017

ABU MA'MUR MF, petani puisi dan pecandu kopi serta buku. Puisi-puisi dan tulisannya tersebar di sejumlah surat kabar lokal dan nasional. Puisinya dimuat dalam antologi: Antologi Puisi 107 Penyair Indonesia dan Malaysia (Lesbumi, 2012), Cimanuk, Ketika Burung-Burung Kini Telah Pergi (LovRinz Publishing, 2016), Seratus Puisi Qurani (Parmusi, 2016), Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid V (Penebar Media, Yogyakarta, 2016), Pasie Karam (Dewan Kesenian Aceh Barat, 2016), Yogya dalam Nafasku (Balai Bahasa DIY, 2016), Kumpulan Puisi Kopi 1.550 MDPL (The Gayo Institute, Aceh, 2016) Antologi Puisi dari Negeri Poci 7 (Kosa Kata Kita, Jakarta, 2017). Meraih juara I lomba baca puisi tingkat provinsi Jateng (2008) dan juara I lomba cipta puisi tingkat nasional (2016)