TEKS SULUH


Minggu, 04 Juni 2017

Nok Ir : Ramadhan di Tepi Kali Tuntang



55. Nok Ir (Khoiroh)

: RAMADHAN DI TEPIAN KALI TUNTANG

.
Raut petang menyungging riang
Bertumpuk riuh di punggung langit barat
Segumpalan ingatan berserak di reritisan
Ingin kulumati kembali raga renta ini
Berbaur gulat kenang yang kugenggami liat
Nun lampau, di tepian Kali Tuntang

Hentak langkah sigap seketika, menghambur surup jelang Ramadhan
Kegembiraan dhugdheran terbias di raut beliaku
Ketipakketipuk rebana kembar menggebu, tarian payung kertas pelangi , tetabuh othogothog bambu ramai bertalu, berseling desingan bumbung bermesiu, warna warni kembang api melesati tak terperi
Aroma penganan Kauman makin mengingati
Runyam bersemayam, menggenangi raut ingatan
Terbawa hingga tapak pijak rantauan

Euforia gegap berulangulang
Senja pungkasan Sya'ban, songsong dhandhang udher segera bertandang
Sambut Ramadhan melaju datang
Menyusul, bedhug tambur tertabuh haru , lalu kentongan panjang melengking memanggili
Seantero jiwa bersorai gembira
Bebunyi magis, menggelitik lorong ulu waktu

Ornamen Masjid Agung
Luapan bentang alunalun
Gambar jelas jalanan Pecinan
Lintantasan tikung Kali Tuntang di utaranya Kauman
Menanggul tinggi hinggi Setinggil Glagah Wangi
Hingga menembus lingkar Pungkuran, Sampangan, Krapyak, Bintoro hingga Betengan
Satu persatu lebgkap menyambangi bilik sunyi
Pedih luka yang tertoreh
Sempurna, lunas sebagai kenang yang terhibahkan
Abadi
Sepanjang diri
.
Nok Ir adalah nama pena yang telah digunakan Hj.Khoiroh dalam tulisannya. Lahir di Demak, JawaTengah dan saat  ini tinggal di Sumenep Jawa Timur, sebuah kota cantik di ujung pulau Madura yang banyak meriuhkan jiwa sastranya. Karyanya banyak tergabung dalam Antologi Puisi Bersama antara lain Dua September, Sajak Embara, Akar Dari Ibu, Mata Hati dan lainnya.Pencapaian terbaiknya sampai saat ini adalah ketika diminta bergabung dengan 10 Penyair Perempuan Madura   dalam sebuah Antologi Puisi Perempuan Laut.