36.
Mukti Sutarman Espe
Ramadan dan Anak Kunci
dari
ramadan ke ramadan
orang
mendamba Puasa
mengosongkan
seluruh diri
belajar
lapar tak hanya kepada perut
haus tak hanya kepada kerongkongan
syahwat
tak semata kepada kelamin
mengosongkan
seluruh diri
mencari
anak kunci
Puasa
peta
mulia
jalan
benar ke rumah terjanji
di
manakah anak kunci itu
dari
ramadan ke ramadan
orang
berdatangan ke masjid
Ikhtikaf
bermunajat
dan
membuka kembali kitab suci
melantunkan
ayat-ayat ilahi
lepas
terawih hingga dinihari
di
manakah anak kunci itu
dari
ramadan ke ramadan
orang
berdatangan ke masjid
Ikhtikaf
bermunajat
dan
membuka kembali kitab suci
melantunkan
ayat-ayat ilahi
lepas
terawih hingga dinihari
di
manakah Puasa itu
orang
mendatangi para dhuafa
menggandeng
tangan mereka
lalu
mengajaknya berbuka bersama
di
manakah anak kunci itu
dari
ramadan ke ramadan
dengan
Puisi aku pun mencari
kadang
yakin menyua
kadang
ragu menemu
Puasa
itu
Kudus
2017
Takjil
semangkuk
kolak pisang nangka
kukirim
sebagai pembatal puasamu
mahgrib
ini
nikmatilah
sesendok-sesendok
sembari
menzikirkan sebuah nama
yang
sembunyi di sebalik gembur tanah
menjadikan
pohon pisang dan kelapa lebat
berbuah
sembari
membayangkan leluhur kita tersenyum di surga
menyaksikan
kau - aku masih bersetia
merawat
jejak pusaka : laku bertetangga
berbagi
tanpa menghitung rugi laba
tapi
ini kali kepadamu aku hanya mengirim semangkuk saja
sebab
bermangkuk lainnya kukirim juga untuk para tetangga
yang
berumah di sebelah sini dan di sebelah sana
biar
hari ini puasa kita dan mereka batal oleh takjil sama
semangkuk
kolak pisang nangka yang kubuat dengan seiris cinta
jangan
bertanya kenapa seiris cuma
cinta
mesti dibagi ke apa dan sesiapa
biar
cuaca tak mudah terbakar terik
dan
di segala musim matahari selalu lindap
semangkuk
kolak pisang nangka
kukirim
sebagai takjil pembatal puasamu
mahgrib
ini
makanlah,
wahai para kekasih
2017
Mukti
Sutarman Espe , Lahir di Semarang. Menulis puisi sejak tahun 80-an. Puisi
karyanya tersiar di sejumlah surat kabar; di antarnya Kompas, Suara Pembaruan,
Republika, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Solo Pos, Koran Merapi.
Selain itu puluhan buku Antologi Puisi bersama juga memuat
puisinya; seperti Hijau Kelon & Puisi, Bayang Bayang Menara, Negeri Laut, Gelombang Puisi Maritim, 100 Puisi Qurani,
Lumbung Puisi IV : Margasatwa