69. Ahmad Setyo Bae
Tadarus pagi
pagi
diantara deru jalan dan lolong sepi
tak
tampak mimpiku tentang Cintamu padaku
hingga
sebagian daun yang jatuh semalam enggan pergi
pagi
diantara pilar dinding sebuah masjid
meski
ku sandarkan luka laraku
tak
kujumpai suara suara tinggi di telaga hati
diantara
kursi kursi diam tak beraturan, meja meja beriak bekas pesta semalam
pun
tak kutemui tangis dan erangan anak anak perawan
pagi
dikedalaman mimbar ramadhan
buih
nama nama silih berganti timbul tenggelam menghanyutkan sisa makanan dan
kotoran
sepi
tak bisa dibawa sunyi ke dasar sunyi
Kau
yang sembunyi dibalik lengang jalan, di balik batu diam, di ulu pilar masjid,
dibawah sajadah sholatku
ada
Kau ada Kau ada Kau
sehingga
aku leluasa bertanya tanpa orkestra layunya matahari.
Jakarta, 2/6/2017. By
Ahmad Setyo