TEKS SULUH


Sabtu, 03 Juni 2017

Fernanda Rocman Ardhana : Menapaki Purnama Suci

21. Fernanda Rochman Ardhana

Menapaki Purnama Suci

Cinta manusia begitu panjang mengarungi perburuan
meluncur laksana anak panah mengurai salju
yang gugur melapisi dinding-dinding beku
hingga tiba menyinggahi musim bersemi
membilas bilik hati: untuk-Mu

Namun tiada mampu tergenggam kehampaan
dalam aroma keagungan yang berkekalkan waktu
hasrat mereka senantiasa ingin menumbuh rimbunan
hutan-hutan pinus, melukis taman-taman anggur
berbalut mimpi tentang surga-Mu

Serupa anyelir tumbuh menitis bongkahan rindu
dari belasan masa yang memisah tatap beradu
tersemat haru membingkai uraian air mata
yang mereka sosokkan di titik persinggahan itu
Bumi Pajajaran menyaksi bisu

Manusia memikirkan begitu banyak ruang pemisah
bilangan jarak yang rekah genapi jutaan depa
hingga timbunan doa menyingsing dari bukit kalbu
berbisik di tiap ukiran pena dan kata semu

Inilah masa yang merenggut jiwa dengan rayuan
lantunan melodi membias pada jejak-jejak gembur
menuju surau surau
berpetak-petak lahannya mengurai dakwah
tentang jarak usia menatap Pencipta
serta hikayat akan himpunan kasih dan dahaga

Binar purnama suci
membasahi sepertiga malam membumi
menghadirkan simpuh menjunjung kuasa
degupan jantung menyetarai tanah renta

Jampang Kulon, 1-6-2017

Fernanda Rochman Ardhana kelahiran Jember. Berdomisili di Cileunyi. Beberapa tulisannya berupa puisi, cerpen dan resensi terbit di berbagai surat kabar lokal dan Malaysia. Karya-karyanya juga tergabung dalam beberapa antologi bersama. Kini sedang menunggu terbitnya kumpulan cerpen pribadinya yang akan diterbitkan oleh Penerbitan Langit, Malaysia.