64. Rintanalinie Girinata Primanique
Titik Balik
Menapaki
jejak di padang sunyi
Kehilangan
cinta
Lewati
pagi
Ayat-ayat
diam dalam hening
Siang
pun terlampaui
Getaran
resah di antara belantara nafsu
Tak
mampu selami kebenaran lelap di lautan kebatilan
Tidak
bisa membaca diri dari rasa fakir juga renyahnya zikir
Gaung
Ramadan memanggil mesra
Semesta
bertilawah
Pancaran
Maha Benar
Di
mana pualam cinta-Nya lebih tinggi dari mimpi tertinggi
Menggoda
jiwa yang lelap
Kecamuk
rindu membuncah
Cumbui
setiap langkah penuh berkah
Gugurkan
irisan waktu yang beku
Memetik
indahnya malam seribu bulan
Selami
lautan Firman-Nya
Usap
jelaga di atas sajadah
Dalam
munajat air mata taubat
Kikis
hati berkarat
Lebur
membaur
Tafakur
Hidup
sebuah ketidakpastian
Sementara
yang pasti keniscayaan di selubungi misteri
Menuju
kenyataan tak terelakan
Kampung
akhirat tujuan akhir
Kuningan, 03-05-2017
Rintanalinie Girinata Primanique, lahir di Kuningan
pada 12 Pebruari 1972
Belajar menulis secara
otodidak
Hobby membaca, menulis
dan traveling.
Beberapa karya puisi
masuk di beberapa buku Antologi Puisi Bersama
Puisi itu bahasa jiwa
yang jujur apa adanya