TEKS SULUH


Kamis, 29 Juni 2017

Baca Puisi Sebagai Intertainment

Baca Puisi Sebagai Intertainment
Sekali lagi penulis hanya mencatat sepengetahuan penulis yang sangat terbatas, perlu sekali masukan dari pecinta sastra Tanah Air. Ketokohan seseorang juga memberi dampak penonton dalam jumlah yang banyak dan antusias mengapresiasinya sebut saja misalnya Butet Kertarajasa, Rieke Diah Pitaloka, keduanya lebih dikenal pada profesi selain penyair meskipun ia berkarya puisi.
Di sisi lain Ebiet G Ade jika dikatakan pembawa baca puisi adalah pembaca puisi dengan musikalisasi sekaliguis penyair dan tokoh yang memiliki jumlah penonton terbanyak di Indonesia. Meski masih dalam perdebatan apakah tergolong baca puisi dengan musikalisasi atau menyanyi. Yang jelas ia menampilkan karya puisinya seperti oleh Ebiet G ade utarakan bahwa setiap lagu ciptaannya adalah juga syair-syair puisi.
Dengan tidak mengundang perdebatan dalam artikel ini perlu sekali kejujuran agar kita memandang arif bahwa pendapat seseorang sangat perlu dihargai, bahkan masukan-masukan juga perlu dihargai agar khalayak pencinta sastra memahami maksud tulisan ini. Sederet pembaca puisi dengan magnet penonton banyak dan apresiasi mengagumkan dari penonton dijumapai penulis pada penyair Aloysius Slamet Widodo dimana dalam setiap penampilannya selalu mendapat aplaus tingi sebuah apresiasi penonton yang hanyut dalam irama baca yang dibawakannya. Hal demikian dikarenakan ia dapat mengambil hati penonton agar tidak jenuh terhadap baca puisi. Ia menampilkan puisi-puisi 'glayengan yang dibawakan dengan glayengan pula.


Pada tataran muda penulis penulis menjumpai pembaca puisi yang hebat saat ini pada Peri Sandi Huizche seorang anak muda yang memiliki talenta baca dan magnet penonton. Peri Sandi Huizche sangat piawai membawakan puisi-puisi Rendra atau Chairil Anwar. Saat ini saja tampilan youtubenya memiliki rating pembaca puisi terbanyak dengan hampir 300rb penonton.
(bersambung)